Microsoft menjadi perusahaan kedua yang bernilai paling tinggi di dunia setelah tembus lebih dari US$3 triliun atau Rp47.574 triliun (kurs Rp15.850 per dolar AS) pada Rabu (24/1). Hal ini dikarenakan saham melonjak setelah mereka merilis kecerdasan buatan (AI).

Berdasarkan CNN, Kamis (25/1), nilai pasar Microsoft saat ini menjadi lebih besar dari seluruh PDB Prancis sebesar US$2,7 triliun.

Harga saham Microsoft naik hampir 1,5 persen menjadi sekitar US$405 per saham pada Rabu sore. Hal ini berhasil membuat nilai pasarnya melebihi US$3 triliun dan bergabung bersama Apple sebagai satu-satunya perusahaan yang melewati nilai tersebut.

Secara tahunan, saham Microsoft naik lebih dari 7 persen tahun ini setelah melonjak sekitar 40 persen tahun lalu. Sebagian besar disebabkan oleh antusiasme investor terhadap AI dan potensinya untuk menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan.

Pada 2023, CEO Microsoft Satya Nadella melakukan investasi bernilai miliaran dolar pada AI, termasuk mengomersilkan dan menambahkan alat AI seperti ChatGPT ke dalam rangkaian produknya sebelum para pesaingnya.

Ia bahkan memperkuat hubungan Microsoft dengan pembuat ChatGPT, OpenAI, pionir utama di bidang kecerdasan buatan.

Setelah tertinggal di belakang Apple selama sebagian besar dekade terakhir, Microsoft sempat melampaui perusahaan tersebut dan menjadi perusahaan publik paling berharga di dunia pada awal Januari lalu.

Microsoft adalah bagian dari ‘Magnificent 7’, kelompok saham yang terdiri dari Apple, Nvidia, Amazon, Alphabet, Meta dan Tesla.

Microsoft sendiri menguasai 7,3 persen saham S&P 500. Secara keseluruhan, ketujuh saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar dibandingkan seluruh pasar saham negara mana pun kecuali Amerika Serikat.

Pada minggu lalu, Nvidia dan Microsoft sendiri menyumbang sekitar 75 persen dari keuntungan S&P 500 tahun ini, menurut analis di Bespoke Investment Group.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com