Untuk keempat kalinya Israel serbu RS Al Shifa di Gaza. Foto: Israeli Defence Forces / AFP

Pasukan militer Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza dengan tank dan tembakan, hingga menyebabkan korban berjatuhan.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang melakukan “operasi presisi” di fasilitas medis tersebut. Israel mengklaim kelompok Hamas telah “berkumpul kembali” dalam kompleks RS Al-Shifa dan menggunakannya untuk “memberi komando serangan” terhadap Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sekitar 30 ribu orang, termasuk warga sipil yang mengungsi, pasien yang terluka, dan staf medis terjebak dalam kompleks rumah sakit tersebut.

Dalam pesan berbahasa Inggris di Telegram seperti dilansir Al Jazeera, Kemenkes Gaza mengatakan siapa pun yang mencoba bergerak, menjadi sasaran peluru penembak jitu Israel. Serangan itu sendiri dimulai sejak pukul 02.00 pagi waktu setempat.

Menurut jurnalis Palestina Imad Zaqqout dan saksi lainnya, pasukan Israel menangkap koresponden Al Jazeera Arab Ismail al-Ghoul dari dalam rumah sakit.

Para saksi mengatakan al-Ghoul dipukuli habis-habisan oleh tentara Israel, sebelum ditangkap bersama puluhan pria dan wanita di dalam rumah sakit.

“Mereka menembaki apa pun yang bergerak. Dokter dan ambulans tidak bisa bergerak,” kata jurnalis Abdel-Hady Sayed.

Sebelumnya juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan pihaknya akan melakukan “upaya kemanusiaan” selama operasi itu dengan menyediakan makanan dan air. Mereka juga menegaskan tak ada kewajiban bagi pasien dan staf medis untuk mengevakuasi rumah sakit.

Namun koresponden Al Jazeera di lapangan melaporkan bahwa pasukan Israel menggunakan pengeras suara untuk memerintahkan ratusan orang yang berlindung di rumah sakit, agar dievakuasi.

Pada Senin (18/3), militer Israel mengeluarkan seruan bagi semua warga sipil di dekat Al-Shifa atau di lingkungan remal di Kota Gaza, untuk melarikan diri ke selatan.

Selebaran yang dijatuhkan Israel juga berisi perintah agar warga mengungsi ke zona evakuasi al-Mawasi yang terletak di barat Khan Younis.

Jurnalis Al Jazeera di Yerusalem Timur, Willem Marx, mencatat bahwa ini menjadi kali keempat Israel melakukan serangan di kompleks RS Al-Shifa sejak 7 Oktober. Dalam serangan pada November lalu, Israel menuai kecaman dari dunia internasional.

Israel telah berulang kali menuduh Hamas menjalankan operasi militer dari rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya. Namun Hamas telah membantah klaim itu.

Hingga kini gencatan senjata tahap kedua tak kunjung disepakati antara Israel dan Hamas. Memasuki bulan kelima agresi Israel di Gaza, lebih dari 31 ribu korban telah meninggal dunia.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com