Miliarder Elon Musk mengumumkan profesional bidang media Linda Yaccarino sebagai CEO baru Twitter. Ia mengklaim akan tetap ada jaminan kebebasan berbicara.

“Saya menyambut dengan gembira Linda Yaccarino sebagai CEO baru Twitter!” kicau Musk pada Jumat (12/5) malam.

Sebelumnya, pada Desember 2022, Musk berjanji akan mundur dari kursi CEO baru setelah menggelar polling di Twitter. Syaratnya, ia menemukan dulu orang “yang cukup bodoh untuk mengambil posisi ini.”

Meski mundur, Musk sempat mengaku masih akan mempertahankan kendali signifikan di perusahaan lewat posisi Chief Technology Officer (CTO) perusahaan serta menjadi pemilik platform.

Kini, Musk pun menegaskan kembali soal pembagian tugasnya kelak dengan CEO baru. Bahwa, Linda “akan fokus terutama pada operasi bisnis, sementara saya fokus pada desain produk & teknologi baru.”

Manusia terkaya kedua dunia versi Forbes ini juga mengungkapkan misi lamanya. “Berharap untuk bekerja sama dengan Linda untuk mengubah platform ini menjadi X, aplikasi segala ada,” imbuh dia.

Sebelum kicauan Musk itu, Yaccarino, dalam rilis resmi NBCUniversal, mengungkap kepergiannya dari kursi ketua periklanan dan kemitraan global di perusahaan media itu.

“Sangat terhormat untuk menjadi bagian dari Comcast NBCUniversal dan memimpin tim yang paling luar biasa,” tuturnya dalam sebuah pernyataan, “Kami telah mengubah perusahaan kami dan seluruh industri.”

Sebelum resmi diumumkan sebagai CEO Twitter, Linda pada bulan lalu muncul bersama Musk di sebuah konferensi industri untuk sesi berjudul ‘Twitter 2.0: From Conversations to Partnerships’.

Saat resmi menjabat CEO, Yaccarino mesti menghadapi daftar panjang keruwetan yang menumpuk di Twitter era Musk.

Itu termasuk masalah kepergian para pengiklan, gangguan layanan, pengawasan peraturan, saingan yang terus bertambah, hingga kontroversi Musk yang membuat banyak pengguna Twitter lama kabur.

Siapa Linda?
Musk sejak lama berselisih dengan media arus utama dan mengaku membenci iklan. Namun, Yaccarino mewakili kedua dunia itu.

Dia bekerja di NBCUniversal, perusahaan tempat dia magang saat jadi mahasiswa, selama lebih dari 11 tahun. Sebelumnya, Linda adalah wakil presiden eksekutif/COO penjualan periklanan, pemasaran, dan akuisisi di Turner Broadcasting, yang saat itu termasuk CNN.

Di NBCUniversal, dia mengawasi tim global beranggotakan 2.000 orang, menurut profil perusahaannya.

Tim ini bahkan lebih banyak daripada staf yang masih tersisa di Twitter, yang dikatakan Musk dalam sebuah wawancara dengan BBC bulan lalu turun menjadi 1.500 orang setelah beberapa kali PHK di eranya.

Tim penjualan iklan NBCUniversal diklaim menghasilkan US$100 miliar (Rp1.484 triliun!) dalam penjualan iklan sejak dia bergabung pada 2011, klaim profilnya.

Selain itu, tim di bawah arahannya ini menjalin kemitraan dengan banyak perusahaan media baru termasuk Twitter serta Apple News, Buzzfeed, Snapchat, dan YouTube.

Dikutip dari CNN, pencapaian Yaccarino yang paling menonjol di NBCUniversal adalah menciptakan tim penjualan iklan terpadu ketimbang memiliki 15 tim penjualan berbeda yang mendekati pengiklan yang sama.

“Kami sulit diajak berbisnis,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Salesforce yang menggambarkan konsolidasi tersebut.

Hilangnya Yaccarino datang pada saat yang buruk bagi NBCUniversal. Pendapatan iklan turun di seluruh industri media, mendorong pemotongan biaya dan dalam beberapa kasus PHK di banyak perusahaan.

Perusahaan telah mengalami beberapa pemutusan hubungan kerja, meskipun tidak sedalam yang terjadi di beberapa pesaingnya.

Perusahaan media di bawahnya, termasuk NBC, dijadwalkan untuk melakukan presentasi kepada pengiklan pekan depan demi memenangkan komitmen iklan untuk akhir tahun ini.

Kebebasan berpendapat
Dengan latar belakang Linda itu, banyak pihak risau dengan ancaman terhadap kebebasan berbicara atau berpendapat (free speech), yang banyak diklaim Musk di era kepemimpinannya.

“Dia mewakili pengiklan, dan kecenderungan alaminya adalah membatasi ucapan, dan menjadi calo bagi mereka yang mendorong ideologi yang terbangun di dunia. Anda harus mengawasinya seperti elang,” kicau akun @BillboardChris.

Musk pun segera membalas kicauan itu.

Saya mendengar kerisauan Anda, tetapi jangan menilai terlalu dini. Saya bersikeras membela kebebasan berbicara, meskipun itu berarti kehilangan uang,” cetus dia.

Senada, akun lain mengutarakan prediksi soal potensi besar pemblokiran akun di masa Linda.

and here come the shadow bans….again.….” kicau akun @Lukewearechange, sambil menampilkan resume Linda.

“Itu tidak akan terjadi,” balas Musk.

Bukan satu-satunya
Yaccarino bukanlah perempuan pertama dan satu-satunya yang menjalankan salah satu perusahaan Musk.

Musk sebelumnya merekrut Gwynne Shotwell sebagai presiden dan COO SpaceX, sementara dia sendiri duduk di kursi CEO. Shotwell dipuji banyak pihak sebagai kunci SpaceX menjadi perusahaan roket komersial paling sukses di dunia.

Selain itu, ada nama Robyn Denholm yang menjabat chairman Tesla. Dia mengambil peran itu dari Musk ketika Komite Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memintanya untuk menyerahkan posisi itu setelah kicauan kontroversial upaya menjadikan perusahaan milik pribadi.

Denholm sendiri tidak menonjolkan diri di Tesla, tidak berbicara pada hari penanam modal (investor day) awal tahun ini saat 15 pejabat Tesla lainnya di luar Musk berbicara.

Editor: HER

Sumber: cnnindonesia