Penggunaan media sosial tanpa batas setiap hari dapat membuat seseorang kecanduan hingga sulit melepaskan diri. Padahal seringkali media sosial bisa menyebabkan efek buruk seperti gangguan kecemasan, mental, dan lain-lain.

Sebuah penelitian pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa sekitar 210 juta orang di seluruh dunia menderita kecanduan internet dan media sosial. Agar tidak menimbulkan efek yang lebih berbahaya, para peneliti menyarankan detoks media sosial.

Melansir instagram Kemdikbud RI, detoks media sosial adalah upaya pembatasan akses pada situs jejaring sosial, baik bersifat sementara maupun permanen. Istilah ini muncul mengikuti tren detoks digital yang lebih dulu dikenal.

Melakukan detoks media sosial tidak berarti meninggalkan media sosial, melainkan bisa menentukan porsi dan kebutuhan untuk media sosial.

Manfaat detoks media sosial
Kegunaan utama dari detoks digital tentu bisa membuat seseorang menyadari bahwa mereka memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan bisa membebaskan pikiran dari paparan konten di media sosial.

Detoks media sosial juga akan membuat seseorang bisa belajar dan bekerja tanpa mudah terganggu dengan media sosial. Kemudian yang terpenting detoks digital juga bisa meningkatkan kualitas pertemuan dengan keluarga, teman, atau komunitas.

Berikut ini manfaat lain detoks media sosial:

1. Memperbaiki kualitas tidur

2. Mencegah gangguan kecemasan

3. Memperbaiki suasana hati (mood)

4. Mencegah untuk selalu kompetitif.

Bagaimana cara mengawali detoks media sosial?

1. Mengatur notifikasi
Notifikasi media sosial sengaja diciptakan untuk memberikan kabar terbaru agar seseorang bisa merespons cepat dan memegang gadget kembali. Maka dari itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengatur notifikasi media sosial sesuai dengan kebutuhan.

Caranya cukup pergi ke fitur pengaturan di gadget kamu, pilih bagian notifikasi, dan pilih aplikasi apa saja yang ingin dinonaktifkan. Agar detoks media sosial lebih efektif, munculkan notifikasi hanya pada aplikasi yang menunjang pengetahuan atau pekerjaan saja.

2. Menghindari kebiasaan memegang HP sebelum tidur
Banyak orang termasuk mungkin tanpa disadari diri kita selalu melihat media sosial di malam hari saat jadwal tidur. Hal ini seringkali mengganggu waktu tidur yang berkualitas.

Untuk melakukan detoks media sosial, perlu untuk meletakkan HP di meja atau di sisi lain ruangan kamar. Jika ponsel berada di luar jangkauan, godaan untuk melihat jadi berkurang.

Sebagai gantinya, kamu bisa membangun kebiasaan lain seperti membaca buku atau menulis kegiatan yang ingin kamu lakukan di esok harinya.

3. Mengurangi kebiasaan bermain HP di pagi hari
Sama halnya dengan kebiasaan sebelum tidur, pada pagi hari setelah bangun tidur seringkali orang memiliki respons untuk mencari keberadaan HP dan melihat media sosial.

Apabila banyak konten menarik yang bisa dilihat, kebanyakan orang akan bertahan di tempat tidur dengan HP di tangan dalam waktu yang lama. Kebiasaan itu tentu akan mengganggu produktivitas.

Mulailah bangun tidur dengan kebiasaan baru seperti peregangan, minum air putih, atau menata jadwal aktivitas yang akan dilakukan.

Editor : Aron
Sumber : detikedu