JAKARTA – Baru-baru ini muncul sebuah laporan soal obat kumur disebut bisa mencegah virus Corona COVID-19. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membantah bahwa tidak ada bukti pasti yang menunjukkan hal tersebut benar adanya.
Sebelumnya sebuah laporan menyatakan cairan obat kumur berpotensi menghancurkan virus Corona COVID-19 sebelum menginfeksi sel manusia. Hal ini pun mendorong para ilmuwan menyerukan studi lebih lanjut terkait obat kumur.

“Tidak ada bukti bahwa menggunakan obat kumur akan melindungi Anda dari infeksi virus corona baru,” bantah WHO beberapa waktu lalu, dikutip dari Daily Star, Jumat (15/5/2020).

Para peneliti mengklaim masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk mengetahui apakah obat kumur dapat menghancurkan virus dan menghentikannya menggandakan diri di mulut dan tenggorokan. Penelitian ini belum dilakukan untuk menyimpulkan efeknya.

“Dalam percobaan tabung reaksi dan studi klinis terbatas, beberapa obat kumur mengandung cukup bahan virucidal yang dikenal untuk secara efektif menargetkan lipid yang menyelimuti virus,” jelas penulis utama dalam laporan tersebut, Profesor O’Donnell, co-director of Cardiff University’s Systems Immunity Research Institute.

“Yang belum kami ketahui adalah apakah obat kumur yang ada aktif melawan membran lipid SARS-CoV-2,” lanjutnya.

Menurutnya, tinjauan ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa penelitian diperlukan sebagai hal yang mendesak untuk menentukan potensi dari seberapa efektif melawan virus baru ini. Para peneliti juga menyatakan bahan kimia, chlorhexidine, cetylpyridinium chloride, hidrogen peroksida dan povidone-iodine memiliki potensi untuk mencegah infeksi.

“Beberapa merek obat kumur dapat menghilangkan mikroba tertentu selama beberapa menit dalam air liur di mulut Anda. Namun, ini tidak berarti mereka melindungi Anda dari infeksi virus Corona COVID-19,” kata WHO.

Editor: PARNA
Sumber: detikhealth