Taiwan mencak-mencak ke WHO terkait dengan pandemi virus corona. WHO dinilai abai ketika penyakit COVID-19 ini mulai merebak di Wuhan.

Pemerintah Taiwan mengklaim mereka telah mengirimkan surat kepada WHO dan China pada 31 Desember silam. Mereka menanyakan informasi terkait dengan virus yang tak dikenal yang ketika itu merebak di Wuhan. Akan tetapi, surat itu tak pernah direspon.

“Kami bertanya apakah ada kemungkinan penularan antar manusia. Kami bertanya kepada mereka seraya mengingatkan mereka tentang hal itu,” ujar Kepala Pusat Kontrol Penyakit Choi Jin-haw dikutip Reuters, Selasa (24/3).

pemeriksaan virus corona warga Taiwan

Menteri Kesehatan Chen Shin-cung menyatakan pihaknya akhirnya mengambil kebijakan dengan memindai penumpang dari Wuhan di Bandara pada hari yang sama dengan surat tersebut dikirimkan. Pada 2 Januari, mereka juga mengoperasikan pusat gawat darurat, yang dinilai banyak ahli sebagai langkah efektif untuk mengontrol persebaran virus di Taiwan.

Hingga kini, Taiwan memiliki 215 kasus positif corona dengan dua kematian. Jumlah itu lebih sedikit ketimbang tetangga China daratan lainnya, Hong Kong, yang memiliki 356 kasus dengan empat orang tewas.

Tak hanya mengirimkan surat, Taiwan juga mengatakan telah mengirimkan para ahli kesehatan ke China pada Januari lalu. Akan tetapi, mereka tak diizinkan bertemu pasien atau pergi ke pasar yang dipercaya menjadi awal mula virus corona merebak.

China akhirnya baru mengonfirmasi virus corona bisa menular antar manusia pada 20 Januari lalu, meski beberapa hari sebelumnya WHO menyangkalnya.

Mike Ryan

WHO mengaku menerima informasi dari China bahwa virus tersebut sebagai “kasus pneumonia tak dikenal” pada 31 Desember.

“Semenjak saat itu sampai sekarang, WHO telah menyikapi peristiwa ini dengan sangat serius dan menaruh perhatian penuh,” ucap pernyataan resmi WHO.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan