Ilustrasi helikopter militer.(UNSPLASH/DANIEL KLEIN)

batampos – Dua helikopter militer Jepang diduga bertabrakan dan jatuh ke laut saat latihan. Akibat kejadian Sabtu (20/4/2024) malam tersebut, satu tewas dan tujuh orang lainnya hilang.

Juru bicara Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) kepada AFP pada Minggu (21/4/2024) mengatakan bahwa satu orang berhasil diselamatkan tetapi kemudian dipastikan tewas.

Menteri Pertahanan Minoru Kihara menyatakan, tim penyelamat melihat benda yang diyakini sebagai bagian dari pesawat di laut. Ia juga meyakini bahwa kedua helikopter itu jatuh.

“Saat ini penyebabnya belum diketahui. Tapi pertama-tama kami melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa,” ujar Kihara dihadapan wartawan.

Beberapa jam kemudian, Kihara mengatakan kepada wartawan bahwa awak kapal yang diselamatkan kemudian dikonfirmasi tewas.

Dia juga mengatakan pihaknya menemukan perekam penerbangan di tempat yang berdekatan, sehingga kemungkinan besar bahwa kedua helikopter itu saling bertabrakan.

Diduga, kedua helikopter jatuh ketika mengikuti pelatihan malam hari untuk melawan kapal selam di lepas pantai Kepulauan Izu di Samudera Pasifik.

“Perekam penerbangan sedang dianalisis, sementara para pejabat mewawancarai awak helikopter ketiga yang ikut dalam latihan tersebut tetapi tidak terlibat dalam kecelakaan itu,” terang kepala staf Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) Ryo Sakai.

Diketahui, komunikasi dengan satu helikopter terputus pada pukul 22:38 di lepas pulau Torishima, dan satu menit kemudian sinyal darurat diterima dari pesawat ini, lapor stasiun penyiaran NHK.

Sekitar 25 menit kemudian atau pada pukul 23.04, pihak militer menyadari bahwa komunikasi dengan pesawat lain juga terputus di kawasan yang sama.

Helikopter Mitsubishi SH-60K dari MSDF sebagian besar beroperasi dari kapal perusak angkatan laut.

MSDF mengatakan tidak ada pesawat atau kapal lain di perairan terdekat, sehingga kecil kemungkinan adanya keterlibatan negara lain dalam insiden tersebut.

Editor: PARNA

Sumber: kompas.com