Ilustrasi mata sakit. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Werawad Ruangjaroon)

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, kebutaan mendadak pada salah satu mata seorang wanita ternyata merupakan gejala pertama kanker paru-paru yang tidak terdiagnosis dan telah menyebar ke seluruh tubuhnya.

Diberitakan Live Science, wanita tersebut pertama kali mencari pertolongan medis setelah kehilangan penglihatan pada mata kanannya dan sesekali mengalami kilatan cahaya di mata kirinya selama sekitar 20 hari. Dia berusia 32 tahun pada saat itu dan dinyatakan sehat, tanpa gejala lain dan tidak memiliki riwayat merokok.

Selama pemeriksaan mata awal di rumah sakit, dokter memastikan matanya tampak sehat. Kedua matanya tidak nyeri atau merah dan struktur utama mata tampak baik: lensanya jernih, dan pupil serta iris, atau bagian mata yang berwarna, tidak menunjukkan kelainan yang nyata.

Namun, setelah diperiksa lebih dekat, dokter melihat ada massa besar berwarna keputihan kekuningan yang tumbuh di bagian belakang mata kanannya. Cairan juga menumpuk di bawah retina, bagian mata yang sensitif terhadap cahaya, sehingga menyebabkan retina terlepas. Terdapat lesi serupa yang lebih kecil di mata kirinya, namun retinanya masih utuh.

Untuk mengetahui penyebab munculnya massa tersebut, dokter memeriksa darah wanita tersebut. Mereka menemukan bahwa dia tidak memiliki tanda-tanda infeksi virus aktif atau kelainan darah, karena jumlah sel darah merah dan sel kekebalannya normal. Dia tidak mengidap infeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau penyakit autoimun, yang keduanya dapat membuat orang lebih rentan terhadap kehilangan dan perubahan penglihatan.

Akhirnya, rontgen dada dan pemindaian seluruh tubuh mengungkap penyebabnya, yaitu jaringan kanker yang tumbuh di bagian bawah paru-paru kanan wanita tersebut. Tumor ini telah menyebar ke beberapa organ lain, termasuk bagian mata yang disebut koroid.

Kanker yang berkembang di satu bagian tubuh kemudian menyebar ke bagian lain disebut kanker metastatik. Seringkali ketika kanker menyebar ke mata, tumor yang bermigrasi akan bersarang di koroid. Namun, hal ini jarang terjadi pada kanker paru-paru, yang hanya berpindah ke mata pada sekitar 0,1% hingga 7% kasus.

Bahkan lebih jarang lagi pasien mengalami gangguan penglihatan sebagai tanda awal kanker paru-paru. Sejauh ini, hanya ada sekitar 60 kasus yang dijelaskan dalam literatur medis. Kasus yang dialami wanita ini bahkan lebih tidak biasa karena dia tidak merokok, dan merokok dikaitkan dengan sebagian besar kasus kanker paru-paru.

Para dokter yang merawat wanita tersebut percaya bahwa kasusnya bisa menjadi contoh pertama dari seorang wanita non-perokok seusianya yang mengalami gangguan penglihatan sebagai gejala pertama kanker paru-paru. Wanita tersebut kemungkinan besar mengidap kanker paru-paru yang dapat menyebar tanpa menimbulkan gejala metastasis.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com