Menteri Ekonomi Israel Nir Barkat (kiri) berbicara dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Knesset di Yerusalem pada 22 Februari 2023 saat pembacaan pertama klausul kontroversial dalam reformasi peradilan. Barkat menyebut hubungan perdagangan Israel dengan negara-negara Arab tak terpengaruh perang Gaza. (AFP/OREN BEN HAKOON)

Militer Israel pada Kamis (3/4/2024) mulai memperkuat pertahanannya setelah serangan mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus menuai ancaman pembalasan.

Sementara, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan membalas pihak mana pun yang berupaya merugikan Israel.

Dia berbicara setelah Militer Israel menangguhkan cuti bagi unit-unit tempur, memblokir sinyal GPS di beberapa tempat, dan memperkuat kewaspadaan saat perang melawan Hamas di Gaza memasuki bulan ketujuh.

“Selama bertahun-tahun, Iran telah bertindak melawan kami baik secara langsung maupun melalui proksi-proksi mereka; oleh karena itu, Israel bertindak melawan Iran dan proksi-proksi mereka, baik secara defensif maupun ofensif,” tuding Netanyahu.

“Kami akan tahu bagaimana cara mempertahankan diri dan kami akan bertindak sesuai dengan prinsip sederhana, yaitu siapa pun yang merugikan kami atau berencana untuk merugikan kami, kami akan merugikan mereka,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas terjadi setelah Israel pada Senin (1/4/2024) menyerang konsulat Iran di Damaskus

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, serangan tersebut menewaskan 16 orang.

Angkatan darat Israel sendiri telah mengumumkan penangguhan cuti.

Mereka juga mengaku telah melakukan penilaian dan para pejabat memutuskan untuk menambah tenaga kerja dan membentuk tentara cadangan untuk mengoperasikan pertahanan udara.

Selain itu, Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel Daniel Hagari mengonfirmasi pengacauan sinyal GPS, yang dimaksudkan untuk mempertahankan diri dari senjata yang dipandu seperti rudal atau drone.

“Kami memperkuat kesiagaan unit tempur, jika diperlukan. Kami telah memperkuat sistem pertahanan dan kami memiliki pesawat yang disiapkan untuk pertahanan dan siap untuk menyerang dalam berbagai skenario,” jelas Laksamana Muda Hagari, sebagaimana dikutip dari AFP.

Ketika Israel bertempur di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel juga telah meningkatkan serangan terhadap personel dan sekutu Iran di Suriah dan Lebanon.

Israel telah melakukan kontak senjata hampir setiap hari dengan kelompok militan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.

Israel menolak berkomentar mengenai serangan Damaskus, namun para analis melihatnya sebagai eskalasi kampanye Israel terhadap proksi regional Iran yang berisiko memicu perang yang lebih luas.

Di antara korban tewas terdapat tujuh anggota Garda Revolusi Iran, dua di antaranya adalah jenderal.

Observatorium yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa korban tewas juga termasuk lima pejuang Suriah dan satu dari Hezbollah.

Sumpah Khamenei

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah bersumpah bahwa mereka akan membalas serangan Israel.

“Dengan bantuan Tuhan kita akan membuat Zionis bertobat dari kejahatan agresi mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus,” ungkapnya di media sosial.

Editor: PARNA

Sumber: kompas.com