McDonald’s bakal membeli seluruh gerai waralaba sebanyak 225 gerai dari pemilik lokal di Israel buntut ramai aksi boikot yang memukul bisnis. (Foto: istockphoto/thad)

McDonald’s (MCD.N) bakal membeli seluruh gerai waralaba dari pemilik lokal di Israel buntut ramai aksi boikot produk pro Israel yang memukul bisnisnya.

Restoran cepat saji asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah sepakat memborong 225 gerai dari Alonyal Ltd, pemilik waralaba McDonald’s di Israel.

Setelah selesainya transaksi dalam beberapa bulan mendatang, McDonald’s akan memiliki restoran dan operasional Alonyal, sambil tetap mempertahankan karyawannya.

Namun, detail ketentuan kesepatakan itu tidak diungkapkan. Alonyal sudah 30 menjadi pemegang hak waralaba McD di Israel.

CEO dan pemilik Alonyal, Omri Padan, mengatakakan ada 5.000 karyawan yang bekerja di 225 gerai McDonald’s di Israel.

“Selama lebih dari 30 tahun, Alonyal dengan bangga menghadirkan Golden Arches ke Israel dan melayani komunitas kami,” kata Padan, dikutip CNN, Kamis (4/4).

Langkah pembelian ini dilakukan usai raksasa cepat saji asal menyebut perang Israel-Hamas merugikan bisnisnya. Sebab, McDonald’s menjadi sasaran boikot di berbagai negara karena dituding mendukung Israel.

Usai serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, Alonyal sempat mengumumkan mereka akan menyumbang makanan gratis kepada militer Israel.

McDonald’s adalah jaringan global, tetapi waralabanya sering kali dimiliki secara lokal dan beroperasi secara mandiri.

Manajemen menyebut sebagian besar toko McDonald’s di seluruh dunia dijalankan oleh operator waralaba lokal. Operator-operator ini dalam banyak hal, bertindak sebagai bisnis independen. Misalnya, dalam menetapkan upah dan harga, serta jika dirasa perlu, memberikan pernyataan atau sumbangan sesuai kebijakan usahanya.

Artinya, perusahaan pusatnya di AS tidak dapat mendikte bagaimana setiap mitra harus merespons dalam suatu krisis.

Januari lalu, CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengatakan perusahaannya melihat dampak serius di beberapa pasar di Timur Tengah dan beberapa di luar kawasan akibat perang Israel melawan Hamas.

Lalu pada Februari, McDonald’s kembali menegaskan konflik tersebut kemungkinan akan terus membebani bisnisnya.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com