Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan alasan terjadinya kelangkaan stok beras di sejumlah ritel modern. Ia menjelaskan kelangkaan tersebut terjadi akibat lambatnya masa tanam dan panen.
“Begini beras itu memang kita lambat kan nanamnya lambat panennya lambat,” kata Zulhas di TPS 179 Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, dikutip dari Antara, Rabu (14/2).
Untuk mengantisipasinya, Zulhas mengatakan pemerintah telah mengisi kelangkaan tersebut dengan mengimpor beras. Ia menegaskan impor tersebut tidak merugikan petani.
“Tetapi kami sudah isi dengan impor yang banyak dan itu tidak merugikan petani karena harganya tinggi sekarang di petani, harga beras itu kan dibeli Rp 11.000-an, gabah itu Rp 8.000-an,” ungkap Zulhas.
Zulhas menuturkan untuk mengatasi mahalnya harga beras, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar, yang awalnya 100 sampai 200 ribu ton ditingkatkan menjadi 250 ribu ton.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menanggapi kelangkaan beras, khususnya yang terjadi di ritel modern. Ia meminta masyarakat tak perlu khawatir terkait stok beras.
Jokowi menegaskan pasokan beras di Bulog saat ini masih banyak. “Stok beras di Bulog masih cukup banyak,” kata Jokowi di TPS 10 Gambir, Jakarta, Rabu (14/2).
Namun, Jokowi tidak mengungkapkan berapa pasokan yang tersedia di Bulog. Ia hanya menegaskan pasokan beras yang medium dan premium siap untuk didistribusikan.
Menurutnya, pasokan beras mengalami kelangkaan karena distribusinya terhalang bencana, seperti banjir yang terjadi di Demak, Jawa Tengah.
Editor: PARNA
Sumber: kumparan