Pasukan Israel saat menyerbu Jalur Gaza. (AP/Ohad Zwigenberg)

Israel disebut-sebut siap gencatan senjata dengan Hamas tetapi mengajukan syarat tertentu.
Media Israel, Channel 13, Israel memiliki inisiatif baru terkait kesepakatan gencatan senjata untuk Gaza.

Channel 13 menyebut inisiatif tersebut berupa tuntutan pembebasan 20 sandera yang ditahan Hamas, demikian dikutip Anadolu Agency, Jumat (26/4).

Israel sebelumnya meminta pembebasan 40 sandera yang ditahan Hamas. Namun, usulan ini memicu perdebatan alot.

Usulan baru juga mencakup gencatan senjata selama beberapa pekan dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza selama periode tertentu.

Sebagai imbalannya, rincian rasio pertukaran, atau apa yang disebut “kunci” kesepakatan-yaitu jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan untuk setiap tahanan Israel di Gaza-akan ditentukan kemudian.

Namun, Israel disebut bakal terus melanjutkan permusuhan di tahap selanjutnya. Mereka juga menilai tak perlu jaminan internasional dalam hal ini.

Media Israel juga menyebut Mesir sebagai salah satu mediator siap mendorong usulan tersebut. Utusan Mesir akan tiba di Israel pada Jumat untuk membahas rinciannya.

Inisiatif baru itu belum diumumkan secara resmi. Hingga kini juga belum ada pernyataan resmi dari Mesir mengenai usulan baru Israel.

Kabinet keamanan dan tim perunding saat ini disebut berkumpul untuk menyampaikan inisiatif ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Tim perunding juga akan menyampaikan ke mediator. Pihak perantara ini lalu akan meneruskan ke Hamas.

Usulan Israel mencuat saat pasukan Zionis terus melancarkan agresi di Gaza sejak Oktober 2023.

Selama agresi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit, kamp pengungsian, hingga tempat ibadah.

Agresi Israel menyebabkan lebih dari 34.000 warga di Palestina tewas.

Editor: PARNA
Sumber: cnnindonesia.com