Korea Selatan menempati posisi keempat sebagai negara dengan jumlah gerai Starbucks paling banyak pada tahun 2023. Jumlahnya mencapai 1.893 gerai.

Melansir dari Yonhap News, Senin (12/2/2024) pada tahun 2023, perusahaan kopi tersebut telah menambah sebanyak 116 gerai di Korea Selatan. Hal ini didorong dari permintaan yang kuat dari pembeli.

Raksasa kopi yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat (AS) ini memperkenalkan toko pertamanya di Seoul pada tahun 1999 dalam kemitraan dengan Shinsegae Group, salah satu perusahaan ritel Korea.

Pada kuartal-III 2023, penjualannya mencapai 758,6 miliar won atau senilai US$ 560 juta (setara Rp 8,74 triliun dengan kurs Rp 15.616). Sementara itu, laba operasional mencapai 49,8 miliar won atau senilai Rp 584 miliar (kurs Rp 11.73)

Adapun jumlah staf yang dipekerjakan oleh Starbucks di Korea Selatan saat ini diperkirakan sekitar 23.000 orang. Meski begitu, jumlah gerai yang buka masih tertinggal dengan merek lokal yang menawarkan harga lebih terjangkau.

Salah satunya, Ediya Coffee mempunyai lebih dari 3.000 gerai pada tahun 2023. Ada juga Mega Coffee yang punya 2.785 gerai.

Sebelumnya, Starbucks menjadi sasaran boikot ketika Starbucks Workers United, yang mewakili ratusan kafe yang tergabung dalam serikat pekerja, mengunggah dukungan terhadap warga Palestina.

CEO Starbucks Laxman Narasimhan mengatakan pada hari Selasa penjualan perusahaannya di Timur Tengah mengalami kesulitan. Dia juga menyebut aksi boikot ini merugikan gerai-gerainya di AS.

Penjualan rantai toko yang sama di AS naik 5% pada kuartal fiskal pertama yang berakhir 31 Desember. Meski begitu, banyak pelanggan yang hanya mampir atau berkunjung sesekali.

Adapun saham Starbucks juga anjlok sekitar 2% sejak Selasa (6/2/2024). Hal ini sejalan dengan laporan penjualan di AS selama tiga bulan terakhir 2023 akibat perang.

Narasimhan menyebut saat ini pihaknya tengah berupaya membangkitkan kembali permintaan dengan menawarkan promosi dan meluncurkan minuman baru.

Editor: PARNA

Sumber: detik.com