Ekonom senior Indef Faisal Basri mengungkap isu 15 menteri di Kabinet Indonesia Maju siap mundur. Isu tersebut langsung ditepis Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kabar 15 menteri siap mundur itu merupakan klaim Faisal Basri. Awalnya, Faisal mengatakan dirinya mengajak sejumlah menteri untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju karena Jokowi dianggapnya terkesan berpihak pada pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Faisal Basri mengklaim yang paling siap mundur adalah Menkeu Sri Mulyani serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Total disebut ada 15 menteri yang mungkin mundur, yang merupakan teknokrat (bukan dari partai) atau yang berasal dari partai oposisi.

“Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai dan macam-macam. Nah, muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu,” kata Faisal Basri dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Kamis (18/1).

Jokowi Menepis
Hal ini sempat ditanyakan ke Jokowi setelah menghadiri acara harlah Muslimat NU di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). Jokowi menegaskan pihaknya selalu menggelar rapat terbatas di Istana setiap harinya.

“Menteri tiap hari kita ratas, tiap hari kita rapat terbatas, tiap hari kita rapat internal, tiap hari, dengan semua menteri, dengan semua atau sebagian menteri,” kata Jokowi.

Jokowi tidak menjawab gamblang soal benar atau tidaknya isu tersebut. Dia memastikan dirinya selalu menggelar rapat menteri setiap harinya.

“Ya kabarnya dari siapa, ha-ha-ha…,” kata Jokowi saat ditanya apakah kabar tersebut hoaks.

Jokowi menekankan tidak ada masalah di dalam kabinet. Jokowi menekankan pemerintah saat ini berjalan sebagaimana mestinya.

“Ya kabarnya dari siapa, kita tiap hari dari pagi sampai sore, pagi siang malam, rapat paripurna, rapat internal, rapat terbatas, selalu nggak pernah ada jedanya, setiap jam, setiap dua jam, gonta-ganti rapat, gonta-ganti menteri juga, nggak ada masalah,” ucapnya.

Jokowi juga memaklumi munculnya isu liat tersebut di tengah tahun politik. Menurutnya, apapun yang beredar saat ini tidak menutup kemungkinan berkaitan dengan politik. Jokowi memastikan pemerintahannya tetap bekerja seperti biasa.

“Ya namanya bulan politik, tahun politik,” ujarnya.

“Ya semua hal pasti akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik, tapi biasa kok, kita kerja biasa, kerja rutin biasa,” lanjutnya.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com