Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner tewas dalam kecelakaan pesawat. Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia membantah tuduhan ada di balik insiden maut tersebut.

Kremlin menyatakan tuduhan Rusia mendalangi kecelakaan yang menyebabkan kematian Yevgeny Prigozhin sebagai spekulasi tak berdasar.

“Ada banyak spekulasi seputar kecelakaan pesawat dan kematian tragis para penumpang, termasuk Yevgeny Prigozhin… Semua ini adalah kebohongan mutlak,” tegas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers terbaru, dilansir AFP, Sabtu (26/8/2023).

Otoritas penerbangan Rusia menyebut Prigozhin dan sembilan orang lainnya ada di dalam pesawat yang jatuh di wilayah Tver pada Rabu (23/8) waktu setempat. Dinyatakan tidak ada korban selamat dalam kecelakaan pesawat yang penyebabnya masih misterius itu.

Otoritas Rusia dalam pernyataannya menyebut pesawat itu jatuh di dekat desa Kuzhenkino, wilayah Tver, saat mengudara dari Moskow ke Saint Petersburg. Laporan media pemerintah Russia 24 menyebut delapan jenazah telah ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat, tidak diketahui keberadaan dua jenazah lainnya.

Foto yang menunjukkan bangkai pesawat dengan asap mengepul juga dirilis oleh otoritas Rusia, dengan laporan kantor berita TASS menyebut pesawat ‘terbakar’ setelah mengudara selama 1,5 jam. Sementara laporan media Rusia 24 menyebut puing-puing pesawat itu ditemukan tersebar hingga sejauh dua kilometer.

Penyelidikan masih dilakukan oleh Komisi Investigasi Rusia dan Badan Transportasi Udara Federal Rusia untuk mencari penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Putin Ikut Buka Suara
Presiden Rusia, Vladimir Putin, buka suara soal tewasnya Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner. Putin menyebut, Prigozhin adalah orang baik yang membuat kesalahan serius.

Dilansir dari BBC, Jumat (25/8), Vladimir Putin memberi komentar setelah sekitar 24 jam setelah jet pribadi pemimpin kelompok Wagner itu jatuh.

Putin mengatakan pemimpin kelompok tentara bayaran itu adalah “orang berbakat” yang “membuat kesalahan serius dalam hidup”.

Putin juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga 10 orang yang berada di dalam pesawat yang jatuh di barat laut Moskow itu.

Tuduhan ke Rusia
Tuduhan Rusia terlibat dalam kematian bos tentara bayaran Wagner salah satunya dilontarkan kelompok yang berafiliasi dengan tentara bayaran Wagner, Grey Zone. Mereka menuduh Kementerian Pertahanan Rusia telah menembak jatuh pesawat yang membawa Prigozhin.

Jatuhnya pesawat yang ditumpangi Prigozhin itu dikaitkan dengan upaya kudeta tentara bayaran Wagner terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin sekitar dua bulan lalu atau sekitar Juni.

Namun, upaya pemberontakan tentara bayaran Wagner terhadap Putin itu gagal. Dalam kesepakatan yang membatalkan pemberontakan itu, Prigozhin dan tentara bayaran Wagner diharuskan pindah ke Belarusia, negara tetangga Rusia.

Kecelakaan itu menimbulkan spekulasi bahwa Prigozhin dibunuh sebagai balasan atas pemberontakan tentara bayaran Wagner melawan Kremlin.

“Pesawat itu ditembak jatuh di langit di atas wilayah Tver oleh pasukan pertahanan udara pada Kementerian Pertahanan Rusia,” tuduh Grey Zone dalam saluran Telegram miliknya seperti dilansir Alarabiya News, tanpa menyertakan bukti.

Biden Mengaku Tak Terkejut
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dalam tanggapannya saat ditanya soal kecelakaan yang menewaskan Prigozhin, menyebut bahwa tidak banyak kejadian di Rusia yang tidak melibatkan Presiden Vladimir Putin.

“Saya tidak mengetahui pasti apa yang terjadi, tapi saya tidak terkejut,” ucap Biden dalam tanggapannya.

“Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia tanpa ada Putin di balik itu,” cetusnya kepada wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya.

“Tapi saya tidak cukup mengetahui jawabannya,” imbuh Biden, merujuk soal apa yang sebenarnya terjadi pada Prigozhin yang juga mantan sekutu Putin itu.

Para analis menilai insiden yang menimpa Prigozhin bisa saja menjadi cara bagi Putin untuk memperingatkan orang-orang yang mengkhianatinya, atau untuk menunjukkan dukungan kepada militer Rusia, yang dirusak oleh Prigozhin lewat pemberontakan yang dilancarkan Juni lalu meski gagal.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com