Vaksinasi mandiri segera mendapatkan lampu hijau dari pemerintah. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, mengungkapkan sejumlah informasi mengenai vaksin mandiri.
Berikut rangkuman kumparan mengenai vaksinasi mandiri:

Tidak Akan Gunakan Sinovac

Rosan memastikan, merek vaksin yang digunakan untuk vaksinasi mandiri tidak sama dengan yang digunakan dalam program vaksinasi gratis oleh pemerintah. Sehingga, vaksin corona Sinovac dipastikan tak akan digunakan dalam vaksinasi mandiri.
“Arah dari pemerintah, vaksinnya itu harus di luar vaksin gratis dari pemerintah. Jadi kita tidak bisa pakai Sinovac. Jadi arahnya kita adalah seperti Sinopharm, Moderna, Sputnik, dan Johnson & Johnson,” lanjutnya.
Rosan menegaskan, nantinya perusahaan-perusahaan yang akan membeli vaksin tersebut akan dikoordinir satu pintu oleh Kadin. Menurutnya, Kadin yang akan mengimpor vaksin-vaksin tersebut langsung dari produsennya.
“Untuk perusahaan koordinasi oleh Kadin, satu pintu. Jadi kita koordinasi, kita sudah ada linknya untuk pendataan awal,” kata dia.
Rosan juga mengatakan aturan resmi dari pemerintah sangat diperlukan untuk melakukan vaksinasi mandiri. Menurut dia, aturan itu akan terbit dalam waktu dekat.
“Regulasinya dicek kemarin itu, diharapkan sih selesai minggu ketiga bulan Februari oleh pemerintah,” kata dia.
Untuk tahap awal vaksinasi mandiri, nantinya para pengusaha masih di bawah koordinasi pemerintah. Yakni membeli vaksin corona melalui BUMN.
Selanjutnya, barulah pengusaha bisa membeli langsung vaksin tersebut dari produsen global. Namun ia memastikan, izin dari pemerintah tetap diperlukan.
“Sudah ada dari teman-teman pengusaha komunikasi terus dan dari produsen sampaikan bahwa untuk membeli langsung, tetap harus ada izin dari pemerintah. Untuk memastikan semuanya itu di bawah koordinasi pemerintah,” jelasnya.
Fakta-fakta Vaksinasi Mandiri: Tak Pakai Sinovac, 2.000 Perusahaan Sudah Daftar (1)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani jalani vaksinasi kedua di lingkungan istana kepresidenan pada Rabu (27/1). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
2.000 Perusahaan Sudah Daftar
Hingga har ini, sudah ada sekitar 2.000 perusahaan yang mendaftar vaksinasi mandiri. Termasuk di antaranya UMKM yang ada di Indonesia.
“Sudah ada sekitar 2.000 perusahaan yang daftar. Itu semua rata-rata perusahaan besar, beberapa ada UMKM juga ikut registrasi,” kata Rosan.
Dia melanjutkan, perusahaan yang mendaftar itu paling banyak merupakan perbankan, disusul oleh industri tekstil dan padat karya. Sayangnya, Rosan tak bisa membocorkan data nama-nama perusahaan yang telah mendaftar tersebut.
“Paling banyak sektor perbankan dan tekstil, terutama padat karya, sangat tinggi keikutsertaanya,” jelasnya.
Editor : Aron
Sumber : kumparan