Ilustrasi. Polisi Malaysia menangkap pasutri yang diduga memasok senjata kepada pria yang dicurigai intel Israel. (iStockphoto/LukaTDB)

Kepolisian Diraja Malaysia menangkap pasangan suami istri (pasutri) yang diduga memasok senjata kepada pria yang dicurigai intel Israel.

Pasutri yang diringkus Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Razarudin Husain dan jajaran diperkirakan berusia 40 tahun. Pasangan tersebut ditangkap di sebuah pasar Ramadan di Kuala Selangor, Malaysia pada Jumat (29/3).

Polisi Malaysia menemukan sebuah pistol di dalam Honda Jazz yang dikendarai pasutri Malaysia itu. Pistol itu ditemukan di ransel dalam mobil tersebut.

“Kami sedang mencari tahu mengapa mereka (pasutri Malaysia) memiliki senjata lain,” kata Razarudin, dikutip dari Straits Times, Sabtu (30/3).

Bahkan, pasangan tersebut diyakini memasok enam pistol kepada pria yang dicurigai agen intelijen Israel atau Mossad tersebut. Razarudin curiga senjata itu didapatkan sang pasutri dari negara tetangga.

Selain pasutri tersebut, Kepolisian Diraja Malaysia juga menahan sopir agen Mossad yang berkeliaran di Malaysia tersebut. Pengemudi itu ditahan tak lama setelah intel Israel diciduk.

Pria yang dicurigai sebagai agen Mossad itu ditangkap pada Rabu (27/3). Warga Israel berusia 36 tahun itu diamankan di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur.

Dari hasil investigasi terungkap bahwa pria tersebut tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 12 Maret 2024 dari Uni Emirat Arab (UEA). Sang tersangka sempat menginap di tiga hotel lain sebelum ditangkap.

“Tersangka mengaku masuk ke Malaysia untuk memburu dan membunuh sesama warga Israel karena masalah keluarga,” katanya.

“Kami tidak percaya perkataannya dan tidak menutup kemungkinan dia punya agenda lain (di Malaysia),” curiga Razarudin.

Pria Israel itu masuk ke Negeri Jiran menggunakan paspor Prancis, sebelum akhirnya mengaku punya paspor Israel saat diperiksa. Ia ditangkap dengan barang bukti berupa 6 senjata api jenis pistol dan 200 butir peluru.

Terkait kepemilikan senjata pria Israel tersebut, Irjen Polisi Razarudin mengatakan senjata tersebut dibeli di Malaysia dengan mata uang kripto. Jenis pistol yang diamankan, di antaranya Sig Sauer, dua Glocks, serta satu pistol Smith & Wesson.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com