Produsen ban terkemuka, Goodyear bakal menutup pabriknya di Shah Alam, Malaysia pada 30 Juni 2024. Langkah ini berdampak pada 550 karyawan yang akan kehilangan pekerjaan.

Presiden Goodyear Asia Pasifik, Nathaniel Madarang mengatakan, keputusan tersebut merupakan bagian transformasi perusahaan untuk memangkas biaya operasional. Selain itu, kata dia, perusahaan berusaha untuk tetap kompetitif di dalam persaingan pasar.

“Goodyear Forward adalah program transformasi yang dirancang untuk mengoptimalkan jejak dan portofolio kami, memberikan peningkatan margin yang signifikan, dan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Program ini mencakup tindakan spesifik untuk menghasilkan pengurangan biaya tahunan sebesar US$ 1 miliar (RM 4,7 miliar) pada tahun 2025,” kata dia dikutip dari Malay Mail, Jumat (8/3/2024).

“Sebagai bagian dari upaya ini, Goodyear telah mengambil keputusan yang sulit namun perlu untuk menutup pabrik kami di Shah Alam, Malaysia yang efektif tanggal 30 Juni 2024,” tambahnya.

Proses ini akan rampung sepenuhnya pada akhir 2024. Meski tidak mudah, Madarang menyebut langkah ini perlu diambil demi keberlanjutan perusahaan. Adapun perusahaan akan terus melayani pasar lokal dengan ban yang diimpor dari pabriknya di Thailand, Indonesia, China, dan Taiwan.

Kemudian, ia menjamin nasib 550 karyawan yang terdampak akan diperlakukan dengan baik. Madarang memastikan proses ini berlangsung secara transparan.

Sebagai informasi, penjualan produk Goodyear di Malaysia dimulai pada 1929 melalui kantor Goodyear Sales Company yang didirikan di Singapura. Ban Goodyear juga dipasang pada mobil produksi lokal pertama Malaysia, Proton Saga pada 1985.

Editor: PARNA

Sumber: detik.com