Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang memproduksi mesin fotokopi, Xerox mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15% karyawannya. Keputusan itu diambil sebagai bagian dari rencana untuk menerapkan struktur organisasi dan model operasi baru bisnis.

Berdasarkan data Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Xerox memiliki sekitar 20.500 karyawan pada 31 Desember 2022. Dalam hal ini PHK akan berdampak pada sekitar 3.075 karyawan.

Dilansir dari CNBC, Kamis (4/1/2023), saham Xerox ditutup turun lebih dari 12% setelah pengumuman PHK pada Rabu (3/1). PHK akan dimulai pada kuartal I-2024.

Rencana restrukturisasi perusahaan termasuk melakukan penyederhanaan produk di bisnis inti, yaitu teknologi percetakan. Xerox juga akan melakukan efisiensi di bisnis layanan mereka secara global untuk fokus ke layanan teknologi informasi dan digital lainnya.

Untuk membantu menjalankan model baru tersebut, Xerox akan mendesain ulang tim eksekutifnya.

“Peralihan ke model operasi unit bisnis adalah kelanjutan dari prioritas kami yang fokus pada klien dan eksekusi yang seimbang. Ini dirancang untuk mempercepat produk dan layanan masuk ke pasar dan efisiensi operasional fungsi perusahaan di seluruh wilayah geografis yang kami layani,” kata CEO Xerox Steven Bandrowczak.

Editor: PARNA

Sumber: detik.com