Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bicara soal partai berkuasa 10 tahun lalu berganti. Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo membalas ucapan Bahlil.

“Ya kalau kita selalu bersama dengan rakyat saja,” kata Ganjar usai blusukan di Pasar Notoharjo, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).

Ganjar menilai Bahlil merupakan pribadi yang unik. Menurut Ganjar, Bahlil adalah orang yang adaptif.

“Kalau Pak Bahlil kan unik orangnya. Ya unik ya, orang yang adaptif, ke sana ke mari, biasa saja, saya kenal betul dengan Pak Bahlil,” ujarnya.

Ganjar menilai PDIP solid. Dia mengatakan hal itu akan dibuktikan pada Pemilu 2024.

“Kita masih percaya. Kita akan menunjukkan nanti di tanggal 14 (Februari 2024). Kalau kita melihat soliditas yang ada di teman-teman luar biasa. Biasanya banteng itu makin dicolek, tanduknya makin tajam,” ucapnya.

Bahlil Singgung Partai Berkuasa 10 Tahun Lalu Berganti

Bahlil sebelumnya menuturkan demokrasi membuat jabatan kepala daerah, anggota DPR, hingga presiden bisa diisi secara bergantian. Dia lantas bicara tak ada partai politik yang bisa berkuasa selama lebih dari 10 tahun sejak Indonesia memasuki masa reformasi.

“PDIP berkuasa sudah hampir 10 tahun juga ini. Jadi hati-hati, ada silih bergantinya, kira-kira kan. Kalau kita sejarah dari reformasi, partai berkuasa 10 tahun, nanti berganti lagi,” kata Bahlil dalam acara Simposium Demokrasi dan Deklarasi Pemilu Damai Mahasiswa Indonesia, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/12).

Dia menuturkan, setelah reformasi 1998 hingga 2009, partai pemenang pemilihan umum (pemilu) selalu berganti, dari PDIP, Golkar, lalu Demokrat. Pemegang jabatan presiden pun terus berganti dari Presiden Gus Dur, Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat dua periode atau 10 tahun.

“Demokrat bertahan hanya sampai 10 tahun, ganti lagi, kalau di era Orde Baru itu sampai 30 tahun Golkar berkuasa,” ujarnya.

Bahlil, yang kini mendukung capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran, menyebut SBY pun digantikan oleh Jokowi dan PDIP menjadi partai penguasa selama dua periode. Berkaca dari sejarah yang ada, Bahlil mengingatkan bahwa bisa saja kekuasaan PDIP berakhir karena telah berkuasa selama 10 tahun.

“Sejarah dari reformasi, partai berkuasa 10 tahun, nanti berganti lagi. Partai berikutnya juga apakah akan bertahan 10 tahun? Wallahualam,” ucapnya.

Editor: PARNA

Sumber: detikcom