Deputi politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menyindir istilah ‘SGIE’ yang dilontarkan cawapres nomor 2 Gibran Rakabuming ketika bertanya ke cawapres nomor 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat debat cawapres semalam.

Andi menyebut SGIE yang dilontarkan Gibran itu mengingatkannya pada sebuah makanan di DI Yogyakarta.

“Waktu saya mendengar kata SGIE itu, yang saya bayangkan tuh nasi gurih di Jogja. SGIE coba ditanya sego gurih ingkung enak,” kata Andi di Media Center TPN, Jakarta, Sabtu (23/12).

Andi menjelaskan sego gurih ini merupakan makanan khas Yogyakarta berupa nasi gurih santan dipadu dengan ayam goreng. Dengan begitu, ia menyebut terminologi dari suatu akronim belum tentu sama.

“Nah, hal itu yang membuat satu terminologi belum tentu diartikan sama,” ujarnya.

Andi menyebut moderator seharusnya memberikan kesempatan bagi penanya untuk menjelaskan makna dari ucapannya.

Menurutnya, apa yang terjadi dalam debat cawapres semalam justru menyajikan perdebatan yang tak berkualitas bagi masyarakat lantaran disibukkan dengan singkatan, bukan substansi.

“Jadi kemarin Cak Imin kehilangan waktu ya satu, eh dua menit karena tidak bisa memakainya karena langsung dipotong menjadi 10 detik ketika Cak Imin bertanya apa itu SGIE,” katanya.

Pada debat perdana cawapres kemarin, Gibran bertanya pandangan Cak Imin soal SGIE (State of the Global Islamic Economy).

Cak Imin mengaku tak paham atas atas pertanyaan Gibran tersebut karena hanya menyebutkan akronim.

“Terus terang saya tidak paham SGIE,” timpal Cak Imin saat debat Cawapres di JCC Senayan, Jumat (21/12).

Gibran lalu menjelaskan dari segi SGIE bahwa Indonesia menempati peringkat 10 besar dalam hal makanan halal, skincare, dan fashion halal. SGIE sendiri singkatan berbahasa Inggris yakni State of the Global Islamic Economy.

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini kemudian menanyakan lagi langkah Cak Imin bersama Anies Baswedan dalam memperkuat posisi ini.

“Nah itu yang saya maksud Gus (Cak Imin). Mohon maaf kalo pertanyaannya agak sulit ya gus,” ujar Gibran.

Setelahnya, barulah Cak Imin menyampaikan pandangannya soal itu. Ia menyatakan pemerintah harus menyiapkan seluruh regulasi untuk mengembangkan industri halal di Indonesia.

“Termasuk bagaimana membantu sertifikasi secara murah bahkan gratis terutama bagi UMKM-UMKM kita,” kata Cak Imin.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia