Banyak klaim tentang manfaat dan juga kekurangan dari sarapan. Lantas banyak orang bertanya-tanya, apakah pentingnya sarapan?
Sarapan diklaim sebagai waktu makan paling penting sepanjang hari. Mitos ini bahkan sudah ada sejak dulu, dan sudah dipercayai banyak orang di berbagai negara.

Menu dari sarapan juga beragam isinya, mulai dari jenis yang sederhana seperti sereal. Sampai menu sarapan tradisional seperti nasi uduk atau bubur ayam khas Indonesia.

Dilansir dari Everyday Heallth, banyak ahli gizi yang membahas perdebatan tentang seberapa penting orang sarapan di pagi hari. Berikut penjelasannya.

1. Klaim Tentang Sarapan
Menurut Everyday Health, sebenarnya klaim bahwa sarapan merupakan waktu makan paling penting sepanjang hari datang dari iklan sebuah sereal yang diterbitkan di tahun 1940an.

Saat itu The Atlantic melaporkan penemuan ini di tahun 2016 silam. Klaim ini sengaja dibuat agar orang-orang menyantap lebih banyak menu sarapan sereal merek Grape Nuts, bukan untuk meningkatkan kesehatan warga.

Setelah itu ada banyak mitos lain yang mempengaruhi bahwa sarapan bisa berimbas pada kesehatan hingga berat badan. Termasuk pada fungsi kognitif pada anak-anak dan orang dewasa.

Hal ini dijelaskan oleh Ginger Hultin, selaku ahli gizi sekaligus penulis buku diet dan kesehatan asal Seattle, Amerika Serikat. Jadi bisa disebutkan bahwa klaim sarapan adalah menu makanan terpenting di dunia, bukan berasal dari penelitian ilmiah.

2. Penelitian Tentang Pentingnya Sarapan
Banyak studi atau penelitian yang membandingkan hingga mendukung klaim bahwa pentingnya sarapan, bisa meningkatkan fokus hingga kesehatan pada tubuh.

“Banyak dari penelitian ini yang menyimpulkan bahwa jika orang melewatkan sarapan, tentunya akan mendapatkan efek yang buruk untuk kesehatan,” ungkap Hultin.

Seperti pada penelitian yang diterbitkan di jurnal Obesity Research & Clinical Practice. Studi ini diterbitkan tahun 2020 lalu. Semua peneliti menyimpulkan bahwa jarang atau melewatkan sarapan bisa berkaitan dengan kenaikan berat badan hingga obesitas.

Hal ini disebabkan karena ketika orang tidak sarapan, perut mereka cenderung lebih lapar dan makan tidak teratur saat makan siang dan makan malam

“Sebenarnya ini memang pola yang sangat umum, bahwa jarang sarapan selalu dikaitkan dengan kenaikan berat badan,” sambungnya.

3. Tidak Sarapan Bisa Jadi Sumber Penyakit
Selain menambah berat badan, ada juga penelitian yang menjelaskan bahwa jarang sarapan bisa menjadi penyebab munculnya banyak penyakit. Menurut banyak penelitian, seperti studi yang diterbitkan pada jurnal Public Health Nutrition di tahun 2015 lalu.

Peneliti menyimpulkan bahwa orang-orang yang sering melewatkan sarapan, mengalami risiko kenaikan sekitar 21% lebih tinggi untuk menderita diabetes tipe 2. Mereka juga menyarankan bahwa dengan rajin sarapan bisa menghindari orang-orang dari diabetes tipe dua.

“Begitu juga kaitannya dengan kesehatan mental. Banyak sekali penelitian yang mengaitkan bahwa jarang makan sarapan, bisa meningkatkan risiko aneh, seperti orang-orang bisa lebih merasa depresi dan stres,” ungkap Samantha Cassetty, selaku ahli nutrisi di kota New York.

Meski begitu Samantha juga menjelaskan banyaknya kontradiksi antara satu studi sarapan dengan studi sarapan lainnya. Kadang kedua kesimpulan dari dua penelitian berbeda tentang sarapan, bisa sangat berbeda jauh.

4. Sarapan Memang Baik untuk Tubuh
Walau banyaknya kontradiksi yang ada, melewatkan sarapan di pagi hari tentunya bukan pilihan yang bagus menurut Samantha.

“Jika kita lihat dari satu penelitian, yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the Nutrition Society di bulan Apri 2021 lalu. Mereka menyimpulkan bahwa orang-orang yang jarang sarapan, punya asupan nutrisi dan kalsium yang lebih sedikit. Termasuk vitamin, folate, dan iron,” sambung Samantha.

“Bahkan meski mereka makan atau ngemil di luar jam sarapan, orang-orang tetap akan mendapatkan nutrisi yang lebih rendah karena mereka tidak sarapan,” ungkap Samantha.

“Kalau kalian memang benar-benar malas sarapan, sebaiknya pastikan bahwa menu makan siang hingga makan malam memiliki asupan tambahan serta lebih sehat, agar semua nutrisi tubuh terpenuhi,” pungkasnya.

5. Pilihlah Menu Sarapan Gizi Seimbang
Perdebatan tentang pentingnya sarapan atau tidak memang tidak akan pernah berakhir. Karena setiap ahli gizi sampai penelitian memiliki kesimpulan, dan pendapat mereka masing-masing.

Namun penting untuk diingat, untuk selalu memilih menu sarapan yang sesuai dan seimbang dengan asupan gizi serta nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Perbanyak konsumsi sarapan sehat seperti makanan yang tinggi serat, rendah gurah, sampai makanan yang segar.

“Pilih menu sarapan enak. Misalnya telur orak-arik dengan sayuran. Atau bisa juga sarapan roti gandum dengan smoothie dari buah-buahan. Bisa juga santap yogurt hingga susu almond,” pungkas Samantha.

Editor : PARNA
Sumber : detikfood