Berbagai faktor, seperti gaya hidup, hormon, dan pola makan bisa meningkatkan lemak perut. Faktor lainnya juga bisa termasuk mengonsumsi makanan penyebab inflamasi yang bisa bikin gemuk.

Lemak perut dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan dengan menyebabkan komplikasi serius, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker, serta masalah hati dan ginjal.

Faktor genetik seseorang berperan dalam kemampuan tubuh menyimpan lemak. Kebiasaan makan pun juga dapat memengaruhi penyimpanan lemak.

Jenis makanan yang Anda pilih, porsi, dan waktu makan, semuanya dapat berperan terhadap lemak tubuh.

Makanan yang bisa bikin gemuk
Secara khusus, ada beberapa makanan tertentu yang mungkin lebih cenderung menyebabkan lemak perut, termasuk makanan penyebab inflamasi.

Berikut beberapa makanan penyebab inflamasi yang bisa bikin gemuk.

1. Kue kering
Kue-kue yang dibuat secara komersial sering kali mengandung gula berlebih dan memiliki jumlah kalori yang tinggi. Muffin, croissant, dan roti cepat saji juga merupakan sumber lemak trans, senyawa inflamasi lain yang dapat membuat Anda gemuk.

Lemak trans secara alami ada di makanan dalam jumlah kecil. Namun, sebagian besar lemak trans dalam makanan kita adalah buatan manusia.

Lemak ini sering digunakan sebagai alternatif yang lebih murah untuk mentega dan telah terbukti meningkatkan peradangan dan penyakit kardiovaskular di antara penyakit lainnya.

2. Roti tawar
Roti tawar merupakan makanan pokok di banyak rumah tangga. Namun, makanan ini tidak padat nutrisi.

Memang, beberapa pilihan roti tawar mengandung sedikit gula tambahan. Namun penyebab utama di sini adalah rendahnya kandungan serat di dalam roti tawar.

Serat dapat meningkatkan rasa kenyang dan menstabilkan rasa lapar, sehingga dapat mengarah pada pilihan makanan yang lebih baik dan asupan energi yang tepat.

3. Sereal
Beberapa sereal mengandung gula tambahan yang tinggi dan rendah serat. Faktanya, gula tidak hanya dapat menyebabkan peradangan dan lemak perut, tetapi juga dapat mengganggu mikrobioma usus.

Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan baktei dalam usus dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung koroner, dan gangguan usus, serta dapat meningkatkan berat badan. Selain itu, ketidakseimbangan mikrobiota dapat menyebabkan lemak visceral yang lebih tinggi.

4. Soda
Melansir Eat This Not That, satu kaleng soda biasa mengandung sekitar 40 gram gula tambahan, jumlah yang melebihi rekomendasi harian American Heart Association.
Penelitian menunjukkan bahwa gula berlebih dapat meningkatkan peradangan tubuh dan menyebabkan resistensi insulin serta peradangan kronis.

Soda menyumbangkan kalori kosong, yang berpotensi menyebabkan penambahan berat badan, dan dapat membebani hati, mendorong kelebihan kalori untuk diubah menjadi lemak.

Selain soda, minuman manis lainnya seperti jus, minuman berenergi, kopi, dan teh manis juga dapat menjadi penyebab menumpuknya lemak perut.

5. Popcorn
Popcorn adalah salah satu makanan penyebab inflamasi terburuk yang dapat menumpuk lemak dalam perut.

Popcorn adalah sumber serat yang penting, namun juga sering kali disertai dengan banyak natrium dan lemak trans. Pilihan yang diberi banyak mentega dan perasa kemungkinan besar adalah jenis yang memiliki kandungan nutrisi paling tinggi.

Lemak trans sendiri dapat menyebabkan peradangan dan menumpuk lemak perut. Hal yang sama juga dilakukan oleh natrium.

6. Protein bar
Banyak protein bar yang mengandung tinggi gula, bahan inflamasi yang dikenal dapat menyebabkan lemak perut. Beberapa protein bar juga mungkin mengandung lemak trans dan minim serat.

7. Keripik kentang
Makanan inflamasi terakhir yang menyebabkan penumpukan lemak perut adalah keripik. Keripik kentang jadi camilan asin dan renyah yang dapat menyebabkan peradangan dan menumpuk lemak perut. Keripik juga terkenal karena kandungan natriumnya.

Kandungan garam dalam keripik kentang dapat menyebabkan peradangan dan adipositas. Sementara lemak trans yang sering ditemukan dalam keripik juga bisa menyebabkan hal yang sama.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com