Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, secara langsung melepas ekspor ayam hidup asal Bintan oleh PT Ciomas Adisatwa ke Singapura, Jumat (7/7). Pelepasan ekspor ayam hidup asal Bintan PT Ciomas Adisatwa ke Singapura dilakukan melalui Pelabuhan Sei Payung, Batu Enam, Kota Tanjungpinang.

Dalam sambutannya, Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri sangat mendukung terealisasinya ekspor ayam hidup asal Bintan ke Singapura oleh PT Ciomas Adisatwa ini.

“Kami sangat mendukung ekspor ayam hidup yang dilakukan oleh PT. Ciomas Adisatwa ini,” ujar Ansar.

Ansar menjelaskan bahwa pelaksanaan ekspor komoditas ayam hidup ini merupakan hal baru yang dilakukan, dan PT Ciomas Adisatwa berhasil mewujudkannya di Provinsi Kepri.

“Ini merupakan catatan baru bagi Kepri, mengirim ayam hidup ke Singapura, karena kita tahu saat ini tidak mudah mengirim ekspor ke Singapura dengan standar keamanan pangan yang sulit. Namun, setelah berhasil dalam trial pengiriman dua bulan lalu, kami akan terus menjaga keberhasilannya,” tegas Ansar.

Oleh karena itu, Ansar menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong PT Ciomas Adisatwa agar jumlah komoditasnya terus meningkat, sehingga dapat meningkatkan jumlah ekspor Kepri.

Ansar juga berharap bahwa PT Ciomas Adisatwa tidak hanya mengembangkan industri dan peternakan ayam hidup, tetapi juga mampu mengembangkan ayam petelur di Provinsi Kepri.

“Dengan demikian, di masa depan kita tidak hanya mencapai swasembada daging ayam, tetapi juga swasembada telur di Kepri,” jelas Ansar.

Hal ini penting mengingat saat ini Kepri masih harus mengimpor sekitar 1 juta telur ayam dari Medan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri.

Selain itu, Ansar juga berharap bahwa PT Ciomas Adisatwa dapat menghasilkan berbagai komoditas di Provinsi Kepri yang mampu menekan angka inflasi.

“Kita harapkan bahwa komoditas yang mampu menekan angka inflasi dapat terpenuhi di Kepri,” jelas Ansar.

Tidak hanya komoditas peternakan, Ansar juga menyatakan bahwa saat ini Kepri telah melakukan ekspor komoditas sayuran green farm ke negara tetangga, terutama Singapura.

Sementara itu, Manager PT Ciomas Adisatwa, Anwar Tanyono atau Acai, mengungkapkan bahwa jumlah ayam hidup yang diekspor dari Bintan ke Singapura kali ini sebanyak 359.699 ekor.

“Sebelumnya, kami telah melakukan trial pengiriman dua bulan lalu ke Singapura, dan semuanya berjalan dengan baik,” ujar Anwar Tanyono atau Acai.

Anwar Tanyono atau Acai menambahkan bahwa Provinsi Kepri merupakan satu-satunya provinsi yang sangat efektif dalam pelaksanaan pengiriman ayam hidup ini.

“Biasanya ayam hidup dipasok dari Malaysia, namun saat ini pengiriman dilakukan oleh Indonesia dari Provinsi Kepri,” ujar Acai.

Menghadapi masa depan, Anwar Tanyono berharap agar pengembangan industri peternakan ayam di Bintan dapat terus berkembang. PT Ciomas Adisatwa juga akan mengembangkan industri berbagai macam perayaman.

“Mulai dari bibit, pemotongan, ayam hidup hingga pengembangan ayam petelur akan dilakukan di Bintan,” jelas Anwar.

Hasil dari komoditas yang dihasilkan tidak hanya untuk kepentingan ekspor, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan masyarakat Kepri.

Turut hadir dalam acara tersebut Tim Percepatan Pembangunan Syarafuddin Aluan dan Suyono, Asisten Ekbang Setda Provinsi Kepri Luki Zaiman Prawira, Kepala DP2KH Provinsi Kepri Rika Azmi, Kepala Dinas PTSP Asparizal, Kepala Dinas Kominfo Hasan, Asisten Ekbang Bintan, Pimpinan PT. Ciomas Adisatwa Anwar Tandiono, Kepala Bea Cukai TMPB Tanjungpinang Tri Hartana, GM PT. Pelindo Tanjungpinang Darwis, serta Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang Aris Hadiono.

Editor: PARNA