Tiga tentara Israel dan seorang petugas keamanan Mesir tewas dalam sebuah baku tembak di perbatasan negara, Sabtu (3/6). Dilansir Reuters saat ini kedua negara telah bersama-sama menyelidiki insiden ini.

Menurut militer Israel, kejadian ini berawal saat seorang polisi Mesir menembak dua tentara Israel yang sedang mengamankan pos militer di perbatasan Mesir, Sabtu pagi waktu setempat. Insiden ini terjadi setelah pasukan Israel menggagalkan sebuah upaya penyelundupan di malam sebelumnya.

Namun setelah insiden itu, menurut mereka, ada konfrontasi di sana dan membuat total korban jiwa menjadi empat orang.

“Segera setelah dua tentara Israel ditemukan tewas, militer menganggap insiden ini sebagai serangan terorisme,” kata Kepala Komando Selatan Militer Israel, Mayjen Eliezer Toledano.

Pihak Israel tak menyebut secara jelas bagaimana perwira Mesir itu bisa melintasi pagar perbatasan.

Sementara itu, menurut militer Mesir, insiden ini berawal saat polisi Mesir mengejar penyelundup yang melintasi perbatasan. Ia memastikan pihaknya akan menyelidiki penuh insiden tak biasa ini.

Menteri Pertahanan Mesir, Mohamed Zaki, telah mengungkapkan rasa bela sungkawanya melalui sambungan telepon. Ia juga akan menggelar rapat untuk membahas tindakan apa yang perlu dilakukan agar insiden serupa tak terjadi lagi.

Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979 silam. Kedua negara ini terpisah dengan perbatasan yang membentang lebih dari 200 km yang sebagian besar tenang selama ini.

Wilayah perbatasan antara Mesir dan Israel selama ini relatif “aman” meski beberapa kali terjadi upaya penyelundupan narkoba di daerah itu. Menurut catatan Israel, penyusupan terakhir yang mengakibatkan korban jiwa terjadi sekitar 10 tahun lalu.

Editor: PARNA

Sumber: kumparan.com