Baru-baru ini heboh dua produk mi instan mengandung zat karsinogen pemicu kanker, yakni etilen oksida yang melebihi ambang batas. Dua produk tersebut diketahui berasal dari Indonesia dan Malaysia.

Adapun produk mi yang berasal dari Indonesia bermerek Indomie Rasa Ayam Spesial. Sementara merek mi instan lainnya adalah Ah Lai White Curry Noodles dari Malaysia. Pada bumbu mi instan produk Indonesia, ditemukan mengandung 0,187 mg/kg etilen oksida. Sedangkan pada saus mi instan dari Malaysia, ditemukan sebanyak 0,065 mg/kg etilen oksida.

Sebagaimana diketahui, Etilen oksida (EtO) merupakan jenis gas tidak berwarna yang mudah terbakar dan berbau manis. Zat ini biasanya digunakan untuk pembuatan etilen glikol (antibeku), tekstil, deterjen, pelarut, atau produk lainnya.

Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya belum mengatur batas maksimal residu EtO sehingga pengaturannya di tiap negara beragam.

Berdasarkan informasi di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet, etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup. Selain berisiko menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata jika bersentuhan dengan zat tersebut. Bahkan pada kondisi lainnya, bisa memicu cacat lahir dan keturunan.

2 Negara Tarik Dua Produk Mi Instan

Taipei, Taiwan

Imbas temuan tersebut, Departemen Kesehatan Taipei, Taiwan meminta para pengecer untuk menarik kedua produk tersebut, baik Indomie dari Indonesia maupun mi instan dari Malaysia. Juga, para importir produk akan dikenakan den denda NT$ 60 ribu sampai 200 juta, atau setara Rp 29 juta sampai 98 miliar (kurs Rp 490).

“Pengujian mengungkapkan bahwa etilen oksida terdeteksi pada mie dan paket bumbu dari produk Malaysia, namun hanya pada paket bumbu dari produk Indonesia,” kata Departemen Kesehatan Taipei, Taiwan, dikutip dari The Star, Selasa (25/4/2023).

Kepala Divisi Makanan dan Obat-obatan Departemen Kesehatan Taipei, Chen Yi-ting mengatakan, inspeksi mi instan tersebut dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara, dan importir grosir di Taipei.

Malaysia

Kementerian Kesehatan Malaysia baru saja memerintahkan penarikan dua batch mi instan, satu diproduksi secara lokal dan satu lagi diimpor dari Indonesia. Hal ini dilakukan menyusul temuan zat karsinogen pemicu kanker oleh otoritas kesehatan Taipen, Taiwan, di dalam dua produk mi instan tersebut.

“Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan produsen untuk secara sukarela menarik mi instan yang habis masa berlakunya pada 25 Agustus 2023 dari pasar lokal,” kata Ditjen Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, dikutip dari The Star.

Dr Radzi juga membenarkan bahwa mie Indomie Rasa Ayam Spesial itu didatangkan dari Indonesia.

“Kementerian telah mengeluarkan perintah Tahan, Tes dan Rilis untuk produk-produk tersebut di semua titik masuk ke dalam negeri. Kementerian juga telah menginstruksikan perusahaan untuk secara sukarela menarik kembali produk tersebut dari pasar,” ujar Dr Radzi.

Editor: HER

Sumber: detikhealth