Amerika Serikat menyetujui rencana penjualan senjata senilai US$619 juta (Rp9,4 triliun) termasuk ratusan rudal amunisi jet tempur F-16, ke Taiwan.

Langkah ini bisa semakin mengobarkan amarah China yang menilai Taiwan sebagai wilayahnya yang membangkang karena berambisi memerdekakan diri.

Kabar itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri AS secara resmi kepada Kongres pada Rabu (1/3). Seorang pejabat Kemlu AS menuturkan Taiwan akan menggunakan dananya sendiri untuk membeli seluruh senjata tersebut.

Ia menilai rencana penjualan ini “konsisten dengan Undang-Undang Hubungan AS-Taiwan dengan tetap sejalan dengan posisi AS selama ini yang memegang prinsip Satu China.”

“Dukungan Amerika Serikat untuk Taiwan dan langkah-langkah yang diambil Taiwan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan diri berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di dalam kawasan (Asia Timur),” ucap pejabat Kemlu itu seperti dikutip CNN.

Angkatan udara Taiwan memang tengah memperbarui persenjataan dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) mereka menyusul ancaman keamanan yang semakin meningkat dari China.

AU Taiwan juga tengah mengganti armada F-16A/B yang telah digunakan sejak 1990-an dengan F-16V atau Viper yang dilengkapi radar canggih dan sistem komputer misi baru.

Taiwan telah membeli 66 F-16 Viper dari Lockheed Martin AS dan kemungkinan mulai dikirimkan awal tahun ini. Jet tempur mesin tunggal F-16 memang menjadi alutsista utama Taiwan untuk menangkal potensi ancaman serangan udara China selama ini.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan “AU akan memiliki kemampuan tempur penuh dengan dua jenis rudal yang setuju AS jual kali ini.”

“Selain memungkinkan kami mempertahankan wilayah udara secara efektif dari provokasi militer komunis, itu juga membantu kami menyimpan senjata dan meningkatkan ketahanan pertahanan kita,” bunyi pernyataan Kemhan Taiwan.

“Pembelian senjata pertahanan adalah dasar untuk menjaga perdamaian regional, dan Kementerian Pertahanan Nasional mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Amerika Serikat,” lanjut pernyataan itu.

AS memang pernah memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Namun, relasi resmi itu diputus sebagai ganti menjalin hubungan diplomatik dengan China. Sebab, China melarang setiap negara yang menjalin hubungan diplomatik dengannya untuk juga menjalin relasi serupa dengan Taiwan.

Meski begitu, AS tetap memiliki hubungan “spesial” dengan Taiwan melalui Taiwan Relations ACT, di mana Washington masih memiliki tanggung jawab membantu Taipei mempertahankan diri dari segala ancaman keamanan termasuk agresi China.

Editor: HER

Sumber: cnnindonesia