Selain rasanya enak dan bikin lebih bersemangat minum 2-3 cangkir kopi sehari berefek positif. Bisa part panjang usia dan turunkan risiko terserang penyakit jantung.

Selama beberapa tahun terakhir banyak penelitian hingga jurnal medis yang menyorot tentang manfaat konsumsi kopi. Terutama kaitannya dengan panjang umur, hingga menurunkan risiko penyakit jantung pada banyak orang.

Dilansir dari Medical News Today (01/10), banyak penelitian yang menunjukkan adanya penurunan risiko terserang penyakit jantung dengan konsumsi kopi. Tapi lebih dari 75% dokter profesional, menyarankan pasien dengan riwayat penyakit jantung untuk menghindari konsumsi kopi.

Karena dua hal yang berbeda ini, hadir studi terbaru dari Baker Heart and Diabetes Research Institute di Australia, yang membicarakan tentang keamanan dan manfaat konsumsi kafein. Terkait penyakit kardiovaskular dan aritmia atau gangguan pada irama jantung.

Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa konsumsi kopi instan, kopi giling, sampai kopi decaffeinated dengan takaran sekitar 2-3 cangkir per hari bisa menurunkan risiko penyakit jantung, kematian sampai risiko terserang aritmia.

“Implikasinya di sini adalah, kopi seharusnya dianggap sebagai menu minuman sehat. Orang tidak perlu berhenti konsumsi kopi jika mereka memang memiliki riwayat penyakit jantung, termasuk gangguan irama jantung, kecuali mereka memang memiliki riwayat kesehatan antara kopi dan penyakit mereka yang bisa mengganggu kesehatan,” jelas Prof. Peter Kistler, Ph.D, yang merupakan salah satu peneliti di jurnal ini.

Ilustrasi Ngopi dan Kaitannya Pada Penyakit Jantung Foto: Getty Images

Secara jelas, studi ini meneliti pola minum kopi 449,563 partisipan, yang diambil dari UK Biobank. Dengan rentang usia 40-69 tahun. Hampir seluruh partisipan dipastikan tidak memiliki penyakit jantung ketika mendaftar. Dengan rata-rata umur partisipan berkisar di angka 58 tahun, dan 55.3% wanita.

Para peneliti kemudian meneliti partisipan dengan jenis kopi yang diminum. Ada kopi instan (44,1% partisipan), kopi giling atau ground coffee (18.4% partisipan) dan kopi tanpa kafein (15.2%). Sementara sisa partisipan sekitar 22.4% tidak minum kopi sebagai perbandingan.

Setelah dibagi menjadi 6 kategori sesuai berapa banyak cangkir kopi yang diminum, kemudian mengamati riwayat kesehatan setiap peserta selama 12.5 tahun lamanya, lalu meneliti kaitannya dengan konsumsi 2-3 cangkir per hari.

Hasilnya menunjukkan bahwa kafein pada kopi giling dan instan bisa menurunkan risiko aritmia, yang ditemukan pada partisipan yang konsumsi kopi sebanyak 2-3 cangkir setiap harinya.

Ilustrasi Ngopi dan Kaitannya Pada Penyakit Jantung Foto: Getty Images

Singkatnya kafein ini memberikan efek pada senyawa reseptor adenosin pada sel jantung. Sementara jantung butuh irama atau detak yang stabil untuk sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

Ketika adenosin terkontrol, maka jantung akan lebih relax dan irama detaknya lebih teratur. Dan akhirnya menurunkan risiko terserang aritmia.

Hal ini didukung oleh beberapa studi sebelumnya, yang melihat bahwa kafein ini bisa menghentikan reseptor adenosin, dan efektif melindungi jantung dari efek adenosin.

Walau di penelitian ini kaitannya tentang manfaat kopi pada kesehatan jantung dan detak jantung lebih jelas. Tapi para peneliti tetap mengingatkan, bahwa penelitian ini sifatnya masih terbatas.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti manfaat kopi untuk menurunkan risiko penyakit jantung.

Editor: HER

Sumber: detikfood