Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023, tingkat hunian atau okupansi hotel di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami peningkatan 70-80 persen.

Ketua PHRI Kepri Jimmy ho mengatakan, kondisi perhotelan jauh lebih baik dibandingkan dua tahun terakhir. Dari laporan yang diterima kini, bahkan pemesanan hotel sudah ramai dilakukan oleh masyarakat terutama disaat menyambut pergantian tahun.

“Sekarang perkembangannya positif ya. Sekarang sudah bagus perkembangannya dari bulan ke bulan dibabanding dua tahun lalu,” jelasnya melalui sambungan telepon, Kamis (22/12/2022).

Lanjut, ia mengatakan menjelang libur natal dan tahun baru pihak hotel juga telah mempersiapkan event untuk menarik minat wisatawan. Ia yakin, kunjungan wisatawan di Kepri akan meningkat berkali-kali lipat.

“Wisman dan wisnus cukup seimbang ya,” kata dia.

Disingung mengenai, aturan pada Pengesahan Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) baru yang dapat menggangu iklim pariwisata di Kepri pihaknya menepis hal itu.

Kata dia, Undang-undang itu masih tahap percobaan sehingga untuk saat ini tak berpengaruh terhadap sektor pariwisata.

“Sekarang belum ada pengaruh ya. Kita tetap ikut aturan PHRI pusat. Kita di daerah ikut saja,” kata dia.

Sementara, kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Batam, Ardi Winata mengatakan sektor perhotelan diperbolehkan menggelar berbagai event pesta akhir tahun.

Setiap tahunnya sektor perhotelan selalu menawarkan promo khusus libur akhir tahun yang bisa menjadi daya tarik bagi wisman untuk datang ke Batam.

Ardi menjelaskan destinasi tujuan wisman yang didominasi dari Singapura dan Malaysia biasanya adalah kuliner, olahraga, spa, dan hiburan lainnya. Batam sebagai destinasi sudah mempersiapkan hal tersebut.

“Alhamdulillah dari hotel sudah siap. Tingkat pemesanan kamar hotel jelang akhir tahun ini juga sudah mulai ramai. Penambahan fasilitas hotel selamat dua tahun ini juga bisa menjadi pilihan bagi wisman ketika mengina. Kalau kita targetnya bukan saja soal kuantitas, namun juga kualitas. Kalau inginnya mereka bisa spare time lima sampai satu Minggu di Batam. Tujuannya bias semakin banyak perputaran uang dari kunjungan wisman ini di Batam,” katanya.

Mantan Kabag Humas Pemko Batam ini mengungkapkan momen akhir tahun di hotel biasanya meliputi pesta kembang api, makan malam bersama, area permainan, dan juga olahraga.

“Kalau resort kan sedia semua itu. Namun kalau mereka ingin di hotel, kita juga punya banyak. Jadi tinggal tergantung pilihan wisman saja lagi. Intinya Batam sangat siap menyambut kedatangan wisman ini dengan event promo dan menghibur,” bebernya.

Mengenai adanya aturan terbaru terkait kenyamanan wisman ketika berada di Indonesia. Menurut Ardi hal itu tidak berpengaruh, karena tujuan wisman ke Batam adalah untuk menikmati liburan, kuliner, dan olahraga lainnya.

“Jadi tidak ada ngaruh. Mereka juga biasanya boyong satu keluarga ketika ke Batam. Kita tetap optimis angka kunjungan bisa membaik di momen akhir tahun,” terang Ardi.

Terkait dengan jumlah angka kunjungan wisman ke Batam tahun ini, ia memperkirakan selama peak season akan terjadi lonjakan kunjungan. Untuk data sementara angka kunjungan sudah mencapai 360 ribu.

“Target kita 500 ribu wisman bisa lah hingga akhir tahun ini. Angka ini memang belum optimal dan sesuai dengan dua tahun sebelum Covid-19 masuk. Namun setidaknya kita patut bergembira, Batam masih masuk destinasi kunjungan bagi wisman,” ucapnya.

Ardi berharap pelaku wisata bersiap menyambut kedatangan wisman. Momen akhir tahun menjadi puncak bagi kebangkitan sektor wisata tahun ini.

“Tentu dengan hasil baik di akhir tahun ini bisa menjadi gambaran tahun 2023 mendatang. Semoga cuaca baik, aman, dan sektor pelaku UMKM juga terdampak,” tutupnya.

Editor: WIL