Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengatakan masyarakat Indonesia patut bersyukur sebab sejak dahulu, sejarah mencatat gotong royong sudah menjadi kebiasaan sehingga ekonomi Indonesia dapat tetap eksis di tengah kondisi yang tak pasti.

Presiden Jokowi mengatakan, dunia saat ini sedang berada dalam keadaan yang tidak normal, di mana setelah dunia dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

“Saat ini dunia juga dihadapkan dengan fluktuasi global perang Rusia dan Ukraina yang juga berdampak pada krisis pangan dan peningkatan inflasi,” kata Gubernur Ansar di Dasawisma Mawar Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Senin (7/11/2022).

Gubernur Ansar pada kesempatan itu menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada Kelompok Tani (Poktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kabupaten Bintan sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Kepri.

Bantuan yang diserahkan meliputi 1 paket Unit Pengolahan Hasil ubi kayu, 1 unit motor roda 3 box, 1 unit sarana pengolahan holtikultura mesin pengolahan nanas, program pengembangan bawang merah 10 Ha, 1.454 batang bibit alpukat, 3.000 batang kelapa dalam, 31,5 ton pupuk NPK, 8,55 ton pupuk kompos, 8 unit handtraktor, 1 unit mesin pompa air, 1 unit motor roda 3, serta 2.000 bibit cabai beserta bahan pendukungnya.

Eks legislator Senayan itu menjelaskan, inflasi terjadi dengan kenaikan harga barang-barang tertentu. Termasuk barang kebutuhan, dimana daya beli masyarakat menurun dan dapat pula terjadi kelangkaan.

“Ada barang yang bisa disubstitusi, namun ada pula barang-barang yang tidak. Umpamanya cabai, maka mau tidak mau memang penyebab inflasi ini harus dikendalikan,” ujar Gubernur Ansar.

Tingkat inflasi di Kepri saat ini telah mencapai angka 6,39% termasuk dari dampak kenaikan BBM. Menurut gubernur, memang di Sumatera angka tersebut relatif rendah, tapi tetap harus diwaspadai.

“Penyebab inflasi yang masuk ke dalam kebutuhan sehari-hari antara lain cabai, bawang, telur, ikan. Dan memang yang paling berat adalah cabai. Maka kita dorong juga agar ibu-ibu semangat ikut menanam cabai di pekarangan rumahnya masing-masing,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Bintan Roby Kurniawan memaparkan saat ini terdapat 232 Poktan dengan 1.689 orang anggota dan 106 KWT dengan jumlah anggota 891 orang. Namun dengan jumlah besar tersebut, tetap tidak bisa berjalan sendiri.

“Untuk itu kita selalu mengupayakan mencari sumber-sumber pembiayaan sah yang lain. Salah satunya bantuan dari Pemprov Kepri ini,” ujarnya.

Roby menambahkan, saat ini permasalahan pertanian di Bintan adalah kesulitan mendapatkan pupuk. Maka dengan bantuan ini menjadi solusi kesinambungan produksi pertanian Bintan.

“Dimana saat ini Bintan menjadi daerah terbesar kedua penghasil komoditi pertanian di Kepri yang hasilnya didistribusikan di Bintan sendiri maupun di Tanjungpinang dan Batam,” tutup Roby.

Hadir dalam acara tersebut Ketua TP-PKK Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar, Ketua TP-PKK Bintan Hafizah Rahmadani, Anggota DPRD Provinsi Kepri Boby Jayanto, Harlianto, dan Khazalik, Kepala DKP2KH Kepri Rika Azmi, Adidoyo Prakoso mewakili Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, serta Kepala BPTP Kepri Muhammad Alwi Mustaha.

Editor: HER