Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad membaur bersama masyarak Batam dalam acara Batam Kota Bershalawat dalam rangka penutupan safari maulid nabi Muhammad SAW, di KBC, Batam Centre, Kota Batam, Sabtu (5/11/2022).

Kehadiran gubernur seperti memang sudah diharapkan. Bahkan hingga akhir acara, sekitar pukul 23.00 WIB masyarakat masih ramai memadati lokasi acara dan ikut bershalawat bersama saat Bupati Bintan dua periode itu membawakan shalawat berjudul ‘huwa nur’.

Para jamaah yang terdiri dari laki perempuan, remaja dan orang tua berdiri dan berteriak bershalawat dan gubernur tetap bersama masyarakat hingga acara berakhir.

Dalam sambutannya Ansar mengajak masyarakat senantiasa meneladani Rasulullah. Banyak yang bisa dipetik, baik sebagai pemimpin, sebagai imam, sebagai kepala keluarga, ekonom dan sebagainya.

“Melalui lantunan shalawat kita agungkan Rasulullah, semoga kita semua termasuk yang mendapatkan syafaatnya kelak. Dan kita sebagai umatnya wajib meneladaninya, karena Rasulullah adalah sebaik-baik manusia,” kata Ansar.

Hadir dalam kesempatan ini anggota DPD RI  Richard Pasaribu, anggota DPR RI Aisyah dan anggota DPRD Kepri Irwansyah.

Gubernur mengatakan, umumnya masyarakat Indonesia merayakan hari besar Maulid Nabi dikolaborasikan dengan tradisi lokal sebagai bentuk akulturasi budaya.

Berawal dari sejarah peringatan Maulid Nabi di Indonesia mulai berkembang di masa Wali Songo atau sekitar tahun 1404 Masehi.

Peringatan Maulid Nabi dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam. Menyemarakkan hari besar ini  bertujuan agar dapat menjadi salah satu sarana untuk berdakwah.

“Sebagai salah satu bentuk penyuluhan, bimbingan dan peningkatan kualitas umat, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga telah mengambil peran strategis dengan melaksanakan program melalui pengiriman muballigh hinterland sebanyak 50 orang yang di tempatkan di daerah-daerah pesisir, pulau terpencil dan juga melakukan pendataan masjid/mushollah yang perlu renovasi dan pembangunan,” kata Ansar.

Gubernur juga menyampaikan tentang toleransi antar umat beragama di Kepri yang sudah berjalan baik. Toleransi tersebut menjadi sebuah keinginan bersama dalam menjaga kerukunan umat beragama yang diketahui di kategorikan baik.

Hal ini dapat dilihat dari Indeks Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kepulauan Riau mencapai angka 76,20 persen dan masih di atas skor nasional yaitu 72,39 persen.

“Tingkat kerukunan umat beragama di Kepri dengan beragam suku dan agama yang ada mendapat peringkat 1 se-Sumatera dan 9 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Ini harus kita jaga,” pungkas Ansar.

Editor: HER