Hakim Belanda akan menjatuhkan vonis terhadap empat tersangka yang dituduh menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina pada 2014 lalu.

Keempat tersangka itu terdiri dari tiga warga Rusia dan seorang penduduk Ukraina yang seluruhnya masih menjadi buron. Keempat tersangka ini dituduh memasok rudal yang menjatuhkan MH17 saat terbang di atas Ukraina dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, Malaysia.

“17 November 2022 telah diputuskan sebagai tanggap penetapan sementara persidangan pidana MH17,” kata pengadilan tinggi Belanda pada Senin (15/8) melalui pernyataan.

“Keputusan (vonis) akan ditetapkan di hari itu dan mungkin berlangsung sore hari.”

Insiden itu menewaskan seluruh 298 penumpang dan awak pesawat. Sementara itu, persidangan kasus ini baru dimulai pada Maret 2020 lalu di pengadilan keamanan tinggi dekat Bandara Schipol Amsterdam. Jaksa penuntut menuntut hukuman seumur hidup atas keempat tersangka.

Jaksa penuntut mengatakan MH17 ditembak jatuh pada 17 Juli 2013 oleh rudal BUK buatan Rusia. Rudal itu ditembakkan dari wilayah timur Ukraina yang diduduki separatis pro-Rusia.

Sementara itu, persidangan diadakan di Belanda, menyusul penyelidikan internasional besar-besaran, karena sebagian besar korban merupakan warga negara Eropa itu.

Sejumlah pihak menilai penanganan kasus MH17 terbilang lambat. Namun, sejak invasi Rusia ke Ukraina terjadi pada Februari lalu, penanganan insiden ini menjadi lebih signifikan.

Keempat tersangka itu terdiri dari tiga warga Rusia yakni Rusia Igor Girkin, Sergei Dubinsky dan Oleg Pulatov, serta seorang warga Ukraina yaitu Leonid Kharchenko.

Pulatov adalah satu-satunya terdakwa dengan perwakilan hukum. Meski begitu, keempat tersangka menolak menghadiri pengadilan karena bersikeras menganggap tidak bersalah.

Sementara itu, jaksa menilai keempat orang itu memainkan peran penting mengamankan sistem rudal BUK yang ditujukan untuk menembak pesawat tempur Ukraina. Namun, nahasnya, tembakan mereka salah mengenai target.

Girkin juga dikenal dengan nama samarannya “Strelkov”, adalah tersangka paling terkenal — mantan mata-mata Rusia yang membantu memulai konflik di Ukraina pada 2014, dan vokal tentang perang saat ini.

Penyelidik internasional mengatakan rudal BUK awalnya dibawa dari pangkalan militer Rusia, seolah-olah akan digunakan dalam perang melawan pasukan Ukraina.

Pengacara Pulatov mengatakan jaksa gagal menunjukkan bahwa BUK yang dipasok Rusia menjatuhkan pesawat jet itu, dengan mengatakan ada “celah” dalam kasus penuntutan.

Mereka mengatakan penuntut tidak dapat membuktikan teorinya berdasarkan percakapan telepon yang disadap, gambar dan pernyataan saksi bahwa memang rudal yang menyebabkan MH17 jatuh, meminta hakim untuk membebaskan klien mereka.

Editor: ARON
Sumber: cnnindonesia