China menganggap keputusan Ketua Dewan Perwakilan (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi, yang ngotot mengunjungi Taiwan “amat sangat berbahaya.”

Kementerian Luar Negeri China mengatakan kunjungan Pelosi menandakan AS telah benar-benar bermain api dengan Beijing soal Taiwan.

“AS terus-menerus mendistorsi, mengaburkan, dan melanggar prinsip Satu China. Gerakan ini, sepert bermain api, sangat berbahaya. Mereka yang bermain api akan binasa karenanya,” bunyi pernyataan Kemlu China menanggapi kunjungan Pelosi pada Rabu (3/8).

China menganggap kunjungan Pelosi menandakan AS sudah tak lagi mengindahkan prinsip Satu China.

Bagi Beijing setiap negara yang menjalin hubungan diplomatik dengannya harus menerapkan kebijakan Satu China, yang berarti menyatakan China adalah pemerintah resmi wilayahnya yang mencakup daratan China, Tibet, Hong Kong, Macau, hingga Taiwan.

Sementara itu, China menilai kunjungan Pelosi, pejabat tertinggi ketiga di AS, ke Taiwan menandakan dukungan Washington terhadap Taipei yang kekeh ingin merdeka.

China bahkan bertekad membalas lawatan Pelosi dengan meluncurkan operasi militer “yang ditargetkan”.

Tentara Pembebasan Rakyat China dalam siaga tinggi dan akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan ini (kunjungan Pelosi), dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, melalui pernyataan seperti dikutip AFP.

“(China) dengan tegas harus menggagalkan campur tangan eksternal dan upaya separatis ‘kemerdekaan Taiwan’,” paparnya lagi.

Pelosi tiba di Taipei pada Selasa (2/8) malam menggunakan pesawat militer. Dalam pernyataan resminya, Pelosi mengaku hanya melawat Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan dalam turnya ke Asia.

Pelosi dijadwalkan bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing Wen dan timpalannya, Ketua DPR Taiwan, You Si-kun, pada Rabu (3/8) pagi ini.

Salah satu anggota legislatif Taiwan dari Partai Kuomintang (KMT), William Tseng, mengatakan Pelosi dijadwalkan bertemu You Si-kun sekitar pukul 08.50 waktu lokal setelah bertemu Tsai, dikutip Taiwan News.

Di sisi lain, Kantor Kepresidenan Taiwan dan Kementerian Luar Negeri Taiwan menolak mengonfirmasi kunjungan Pelosi, sambil meningkatkan kesiapan militer dan petugas polisi keamanan di ibu kota menghadapi potensi reaksi China.

Kehadiran Pelosi menandai dukungan yang signifikan untuk Taiwan dari AS. Sebab, kunjungan Pelosi menandai lawatan Ketua DPR AS pertama sejak 25 tahun terakhir.

Padahal, pemerintah AS sendiri tidak satu suara mendukung kunjungan Pelosi ke Taiwan. Sejumlah pejabat Gedung Putih bahkan disebut sempat berusaha mencegah Pelosi berkunjung ke Taiwan dengan menerangkan risiko perjalanannya.

Editor: ARON
Sumber: cnnindonesia