Polda Jawa Tengah menyatakan komplotan penembak istri anggota TNI di Semarang, Jawa Tengah dijanjikan bonus jika korban meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudussy menyebut para eksekutor dijanjikan uang Rp200 juta dan mobil Toyota Yaris oleh suami korban, yakni Kopda Muslimin.

“Bonusnya uang Rp200 juta tambah mobil yaris,” kata Iqbal saat dikonfirmasi, Rabu (27/7).

Sebelumnya, komplotan penembak itu sudah dibayar Rp120 juta oleh suami korban. Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan komplotan diberi uang oleh Kopda Muslimin di sela-sela menjenguk istrinya di rumah sakit usai ditembak.

“Di rumah sakit, suami korban menelpon eksekutor, untuk memperoleh transaksi uang hasil pelaksanaan kegiatan. Kemudian suami korban keluar, di mini market, 300 meter dari rumah sakit, diberikan uang Rp120 juta sebagai kompensasi,” kata Luthfi dalam konferensi pers, Senin (26/7).

Menurut keterangan polisi, para eksekutor ragu menembak korban di kepala. Pasalnya, ada anak yang sedang dibawa. Walhasil, perut korban menjadi sasaran.

Sejauh ini kepolisian sudah menangkap dan menetapkan lima orang sebagai tersangka. Sementara itu, Kopda Muslimin yang merupakan aktor intelektual dan juga suami korban masih melarikan diri.

Polisi menyatakan motif Kopda Muslimin ingin menyuruh orang untuk menembak istrinya karena sudah punya pacar baru.

Luthfi menyebut Kopda Muslimin bahkan sempat mengajak pacarnya untuk pergi usai istrinya ditembak. Namun, sang pacar menolak.

“Jadi pacarnya W itu sudah kita lakukan pengamanan. Bahwa dia sempet lari, jadi yang bersangkutan (Muslimin) lari setelah melakukan kegitan ini, tetapi pacarnya tidak mau. Jadi motifnya itu,” kata Luthfi.

Editor: ARON
Sumber: cnnindonesia