Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kepulauan Riau (Kepri), Sirajudin Nur meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri menyiapkan armada kapal pemadam kebakaran. Tiga hari belakangan ini, sudah dua kapal terbakar yang masing-masing menewaskan 1 org ABK kapal.

Penanganan kebakaran kawasan pemukiman di pesisir pantai dan laut sulit ditangani dan terlambat, karena ketiadaan armada kapal pemadam kebakaran tersebut.

“Kepri wajib memiliki armada kapal pemadam kebakaran, mengingat kondisi wilayahnya yang lebih banyak merupakan kawasan kepulauan,” kata Sirajudin Nur, Minggu (12/7/20).

Ia menyampaikan hal ini terkait kembali terjadinya insiden kebakaran pada kapal yang mengakibatkan kematian pada ABK. Beberapa waktu lalu pun sempat terjadi kebakaran 19 rumah warga di Pulau Buluh, Batam.

Keadaan ini, menurut Sirajudin, harus diatasi dengan kesiapan peralatan pemadaman, termasuk upaya pencegahan. Ia minta Pemprov Kepri memasukkan pembelian armada kapal pemadam kebakaran pada APBD perubahan 2022.

“Saya akan kawal anggaran ini, jika diajukan Pemprov. Daerah ini harus memiliki armada kapal pemadam kebakaran,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kepri yang salah satunya membidangi persoalan bencana daerah.

Dengan ketiadaan armada kapal pemadam kebakaran, upaya mengatasi kebakaran, baik rumah warga di pesisir maupun kapal, menghadapi kesulitan.

“Lambat, tidak cepat teratasi. Idealnya perlu armada kapal, tidak sekadar mobil pemadam. Kita akan perjuangkan ini,” tegasnya.

Seperti diberitakan, satu orang dilaporkan tewas dalam insiden kebakaran Kapal Motor (KM) Bintang Surya di Perairan Karimun, Selat Malaka, Kepulauan Riau, Minggu (12/6/2022). Sementara 17 orang lainnya dilaporkan selamat.

Selanjutnya, korban dievakuasi ke KRI Lemadang 631 yang juga turut serta melakukan pertolongan bersama dengan beberapa Kapal Tunda yang sedang melintas, diantaranya adalah TB. Maya dan TB. Maiden Central.

Editor: PARNA