Jerman, Italia dan Hungaria mengendus main curang Suzuki dan mulai melakukan penyelidikan terkait penggunaan perangkat ilegal di mobil diesel buat mencurangi peraturan emisi Eropa.

Jaksa di Jerman dalam pernyataannya pada Rabu (27/4) mengatakan investigasi mereka menyoroti yang sosok bertanggung jawab di Suzuki, produsen terbesar ke-4 dunia Stellantis yang menyuplai mesin diesel ke Suzuki dan produsen komponen asal Jepang Marelli yang menyuplai komponen mesin itu.

Penyelidikan sedang dilakukan di Jerman, Italia dan Hungaria sebagai bagian dari koordinasi Eurojust, badan kerja sama peradilan pidana Eropa.

Eurojust mengatakan penggerebekan dilakukan ‘untuk melawan penggunaan perangkat emisi ilegal di mesin, yang dipakai di mobil dari produsen Jepang’.

“Perangkat itu diduga dipasang di mesin diesel buatan Italia pada sejumlah besar mobil, memberi kesan bahwa emisi nitrogen oksida kendaraan itu sejalan dengan peraturan UE,” kata Eurojust seperti diberitakan Reuters.

Mesin itu dikatakan dipasang pada mobil yang diproduksi di pabrik Hungaria.

Juru bicara Suzuki yang bermarkas di Jerman mengatakan perusahaan dan manajemen lokal ‘bekerja sama dengan otoritas investigasi’.

Juru bicara itu tak mau berkomentar lebih lanjut karena penyelidikan sedang berlangsung.

Stellantis mengatakan bahwa anak perusahaannya di Italia, FCA, telah diminta menjadi bagian investigasi di Frankfurt untuk menyediakan informasi dan dokumen ‘terkait penggunaan perangkat lunak pengontrol emisi yang dipasok ke Suzuki’.

“Perusahaan akan terus bekerja sama penuh untuk penyelidikan masalah ini” kata Stellantis.

Marelli juga menyampaikan bekerja sama dengan penyelidik.

“Marelli yakin bahwa kami selalu menjalankan operasi kami dengan kepatuhan penuh pada peraturan,” tulis Marelli.

Kasus ini bisa jadi mirip skandal penggunaan perangkat pengecoh emisi Volkswagen pada 2015 yang dikenal dengan istilah dieselgate.

Volkswagen telah mengakui menggunakan perangkat lunak itu pada mesin diesel dan mengatakan 11 juta unit di seluruh dunia terlibat.

Sejauh ini skandal tersebut telah merugikan Volkswagen lebih dari US$40 miliar untuk perbaikan kendaraan, denda dan penyelesaian hukum.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia