Kericuhan antara para pengungsi Afganistan yang berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Batam, Rabu (16/2/2022) siang tidak dapat terelakan setelah para petugas Kepolisian dan Satpol PP Kota Batam, mengambil tindakan tegas guna membubarkan massa.

Aksi saling kejar, dan tarik menarik antara kedua kubu tidak dapat terelakkan, setelah petugas Kepolisian berpakaian bebas berusaha mengamankan beberapa pengunjuk rasa yang dianggap sebagai provokator.

Kericuhan ini terpicu, setelah petugas berusaha mengamankan alat peraga berupa spanduk, dan pengeras suara yang dibawa oleh massa aksi.

Kericuhan akhirnya baru mereda sekitar satu jam kemudian, dan masing-masing kubu tampak saling menenangkan diri.

Ahmad Abdollah salah satu pengunjuk rasa mengungkapkan dalam kericuhan tersebut, dirinya sempat mendapat dua kali pukulan dari seseorang yang diduga petugas Kepolisian berpakaian bebas.

“Saya tadi sempat mendapat pukulan saat saya berusaha menarik teman saya yang dianggap provokator,” terangnya.

Mengenai anggapan provokator terhadap salah satu rekannya tersebut, Ahmad menyebutkan bigung dengan istilah tersebut.

Ahmad menerangkan bahwa kedatangan pihaknya DPRD Kota Batam, hanya ingin meminta bantuan agar dapat dipertemukan dengan pihak UNHCR Indonesia yang ada di Kota Batam.

“Kami datang dengan damai, tapi kenapa kami diusir seperti ini. Salah kami apa,” tanyanya.

Ditemui terpisah, Kepala Satpol PP Batam, Reza Khadafi menerangkan bahwa tindakan pembubaran aksi sudah sesuai dengan prosedur.

Selain itu, aksi ini juga dijelaskan tidak dilengkapi surat keterangan aksi dari pihak Kepolisian.

“Sudah sesuai dengan prosedur. Dimana mereka tidak memiliki izin untuk melakukan aksi seperti ini,” tegasnya.

Tidak hanya itu, tindakan massa aksi saat memasukki area DPRD Batam dengan melompati pagar, juga dinilai sudah melanggar aturan.

Selain aksi tersebut juga melanggar aturan karantina di masa pandemi, mengingat Batam saat ini masuk dalam PPKM Level II.

“Mereka masuk kesini dengan melompati pagar. Dan memang aksi seperti ini tidak boleh, saat ini Batam sudah level 2,” ujarnya.

Editor: WIL