Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India kurang dari setahun yang lalu, kini paling mendominasi. Bahkan varian ini menyumbang 99 persen kasus COVID-19 di seluruh dunia.

Pimpinan teknis WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan hampir semua hingga 900 ribu kasus COVID-19 yang diurutkan di seluruh dunia selama 60 hari terakhir berkaitan dengan strain Delta.

“Delta benar-benar yang dominan. Dan ada dua varian yang menarik (varian Mu dan Lambda) yang telah kami lacak juga. Tetapi sekali lagi, di mana Delta hadir, Delta yang mengambil alih (kasus COVID-19),” kata Van Kerkhove, Rabu (17/11/2021).

Pernyataan Van Kerkhove ini muncul di tengah kasus COVID-19 yang melonjak di Eropa. Ia mengatakan saat ini Eropa mewakili lebih dari setengah dari 50 ribu kasus kematian global akibat COVID-19 pada pekan lalu.

Kasusnya meningkat sebesar 5 persen dalam kematian di seluruh benua. Tak hanya di Eropa, Van Kerkhove juga mengatakan kasus kematian ini juga meningkat selama empat minggu terakhir di seluruh dunia.

“Pandemi sedang menuju ke arah yang salah saat ini,” kata dia.

Menurut Van Kerkhove, ada penyebab yang mendorong lonjakan kasus di Eropa akhir-akhir ini. Salah satunya adalah kurangnya penerapan protokol kesehatan.

“Penurunan penggunaan masker dan jaga jarak sosial harus disalahkan atas lonjakan di Eropa,” pungkasnya.

Editor : ARON
Sumber : detikhealth