Kasus pemalsuan uang ‘77246’ Korea Selatan adalah sejarah yang membuat pemerintah terbitkan uang baru. Dalangnya seorang pria bermodal komputer-printer dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan untuk mencetak uang palsu dari barang pribadinya.

Kasus ini sangat mengejutkan dan jelas merugikan Korea Selatan. Kejadian ini bermula di tahun 2005 di mana seorang pria putus asa yang terjebak dalam kemiskinan ingin memperbaiki nasib keluarganya — namun dengan cara yang salah.

Melansir Wall Street Journal, pria ini hanya disebut dengan nama belakangnya yakni ‘Kim’. Kim memproduksi dan menggunakan sekitar 250 juta won atau sekitar Rp 3 miliar dengan pecahan uang palsu 5.000 won sejak Maret 2005, menurut polisi dan Bank of Korea.

Itu adalah jumlah pemalsuan terbesar yang dihasilkan oleh seorang individu dan periode terlama di mana satu nomor seri diketahui telah dipalsukan secara terus-menerus. Ia memalsukan uang sebanyak 50 ribu kali produksi selama 8 tahun dan membuat pemerintah cukup sulit mengusutnya dan memutuskan untuk mengganti uang baru.

Untuk mengganti uang lama dengan yang baru, butuh waktu lama untuk benar-benar memusnahkan model sebelumnya. Sebab, masih ada perputaran uang 5 ribu won palsu di pasaran yang belum disadari, ditambah lagi Kim masih terus melakukan pencetakan uang.

Sampai suatu ketika, Kim dilaporkan oleh penjaga toko yang merasa curiga dengan Kim yang datang ke tokonya dan membayar dengan uang 5 ribu won berseri ‘77246’ untuk kedua kalinya. Tanpa sengaja, penjaga toko yang awalnya hanya berpikir bahwa Kim adalah korban dari uang palsu, terkejut melihat isi dompet Kim berupa uang 5 ribu won yang lama (bukan versi baru) yang begitu banyak. Uangnya pun sangat rapi, terlihat seperti uang baru.

Kim si pemalsu uang ‘77246’ mengambil jurusan grafik komputer di perguruan tinggi, menurut laporan berita Yonhap. Karena itu, tak heran jika ia sangat terampil sehingga sulit bagi orang-orang untuk membedakan uang palsu dari yang asli.

Tetapi belajar dari kasus ini, bank pusat di Korea Selatan memperketat sistem keamanan uang cetak mereka.

“Upaya pemalsuan menurun di sini setelah kami memperkuat fitur antipemalsuan seperti tinta yang berubah warna dan hologram pada uang kertas,” kata seorang pejabat di departemen penerbitan mata uang Bank of Korea.

Bank sentral pun mengapresiasi penjaga toko yang melaporkan Kim dengan hadiah 2 juta won. Pemerintah juga memberi penghargaan kepada petugas polisi yang menangkapnya dan kantor polisi tempat mereka bekerja dengan hadiah 3 juta won.

Editor : ARON
Sumber : detikinet