Penambahan kasus harian Covid-19 di Singapura per Selasa (21/9) sebanyak 1.178. Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak April 2020.

Rekor penambahan harian Covid-19 itu memang bukan yang paling tinggi di negara tersebut. Singapura mencapai angka kasus harian tertinggi pada 20 April 2020 dengan menembus penambahan baru harian sebesar 1.426.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) 1.173 kasus merupakan kasus transmisi lokal dan lima lainnya penularan dari luar negeri.

Kasus lokal berasal dari 1.038 infeksi asal komunitas dan 135 kasus lainnya melibatkan penghuni asrama pekerja migran, dikutip Malay Mail.

Berdasarkan data Selasa (21/9), dari warga Singapura yang terinfeksi virus corona, 1.109 di antaranya dirawat di rumah sakit. Tak hanya itu, 147 orang membutuhkan suplai oksigen dan 17 orang dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU).

MOH juga mengungkapkan, kebanyakan masyarakat yang sakit parah adalah manula di atas 60 tahun. Dari 164 orang yang menderita sakit parah, 135 di antaranya adalah manula dalam rentang umur tersebut.

Walaupun begitu, sebanyak 82 persen penduduk Singapura telah menerima vaksinasi lengkap. Sebanyak 84 persen populasi juga telah menerima setidaknya satu dosis per 20 September.

Singapura memang sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, juga sempat meminta pasien Covid-19 yang masih muda dan telah mendapatkan vaksin penuh untuk dirawat di rumah.

“Ini agar tempat tidur rumah sakit, layanan UGD, sampai kepada mereka yang paling membutuhkan. Kapasitas ICU kami masih bertahan, tetapi UGD dan bangsal umum hampir penuh,” ujar Ong seperti dilansir Channel News Asia.

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, beberapa rumah sakit umum di negara itu mengalami lonjakan pasien. Lonjakan ini dipicu peningkatan jumlah pasien yang dilarikan ke UGD karena mengalami gejala infeksi pernapasan ringan.

Untuk menghindari UGD penuh, MOH menganjurkan masyarakat dengan gejala ringan untuk berobat di fasilitas perawatan masyarakat lainnya alih-alih di rumah sakit.

“Hal ini memungkinkan mereka yang menderita penyakit yang lebih parah dan yang membutuhkan perawatan mendesak untuk ditangani dengan cepat dan membantu menjaga kapasitas rumah sakit bagi mereka yang benar-benar membutuhkan perawatan di rumah sakit,” tutur MOH.

Editor: NUL

Sumber: cnnindonesia