Ukuran pinggul yang lebar bisa dialami oleh siapa saja, baik laki-laki atau perempuan. Ada banyak penyebab pinggul melebar, mulai dari faktor genetik, hormon, hingga gaya hidup.
Memiliki pinggul lebar memang sering kali dianggap mengganggu penampilan. Bahkan, tidak sedikit yang merasa kurang percaya diri akibat pinggul yang besar.

Sebelum memutuskan untuk membentuk pinggul supaya lebih ideal, ketahui dulu yang menjadi penyebab membesarnya ukuran pinggul. Setelah itu, baru ambil tindakan, seperti berolahraga.

1. Genetik
Sebagian orang ada yang terlahir memiliki ukuran pinggul besar sehingga berpotensi melebar seiring bertambahnya usia.

Hal ini diturunkan secara genetik. Apalagi bagi perempuan, karena secara alami kaum hawa akan memiliki pinggul yang lebih lebar daripada laki-laki.

Perempuan dengan ukuran pinggul lebar sering kali dikaitkan dengan birthing hips. Mengutip Healthline, pinggul lebar dinilai memberi keuntungan apabila melahirkan secara normal.

2. Pubertas
Masa pubertas bisa jadi salah satu penyebab pinggul melebar. Hal ini umum dialami remaja sebagai tanda transisi menuju dewasa.

Bertambahnya ukuran pinggul saat pubertas adalah hal normal. Hal ini biasanya dibarengi dengan peningkatan tinggi, berat badan, serta perubahan bentuk tubuh lainnya.

Selama penambahan ukuran pinggul tidak drastis, kondisi masih terbilang wajar. Tapi, jika ditemukan kejanggalan selama masa pubertas, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

3. Terlalu lama duduk
Apabila Anda termasuk orang-orang yang sering duduk lama di depan komputer, menonton, main gim, atau kurang melakukan aktivitas fisik, maka risiko pinggul yang melebar akan semakin besar.

Hasil riset dari University of Warwick Medical School membuktikan bahwa orang yang terlalu lama atau keseringan duduk berpotensi memiliki lingkar pinggul lebih besar sekitar 3 cm.

Sedangkan orang- yang aktif bergerak cenderung lebih bisa mempertahankan ukuran pinggul karena adanya aktivitas yang secara tidak sadar membantu proses pembakaran dalam tubuh.

4. Peningkatan hormon estrogen
Peningkatan hormon estrogen atau hiperestrogenisme merupakan kondisi yang disebabkan karena efek samping obat tertentu, atau sedang menjalani terapi hormon.

Ketika hormon estrogen meningkat, yang terjadi adalah kenaikan berat badan sehingga memicu penumpukan lemak di beberapa bagian tubuh, seperti pinggul dan bokong.

Pemicu lain dari meningkatnya hormon estrogen di antaranya masa pubertas, ovulasi, masa subur, dan selama kehamilan. Akan tetapi, jumlah estrogen ini bisa kembali turun ke kadar normal.

5. Obesitas
Kegemukan atau obesitas juga menjadi pemicu pinggul yang membesar. Terlebih, jika seseorang jarang melakukan aktifitas fisik seperti olahraga.

Selain pinggul yang melebar, beberapa bagian tubuh seperti perut, paha, lengan juga biasanya jadi bergelambir karena adanya penumpukan lemak.

Dikarenakan pinggul dan bagian tubuh lainnya melebar, tak heran jika elastisitas kulit ikut meregang sehingga memicu adanya selulit atau stretch mark.

Supaya bisa membentuk ukuran pinggul yang lebih ideal, Anda dapat melakukan beberapa cara untuk memangkas lemak-lemak tubuh secara menyeluruh.

Ilustrasi. Olahraga yang fokus pada panggul membantu Anda terhindar dari deretan penyebab pinggul melebar. (istockphoto/Kanawa_Studio)
Akan tetapi, cara ini tidak instan. Anda perlu rutin berolahraga untuk membantu pembakaran lemak lebih cepat, serta latihan khusus dengan fokus ke pembentukan pinggul.

Jangan lupa untuk menjalani diet yang menyesuaikan kondisi tubuh atau lebih memperhitungkan asupan kalori.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat aktif serta pola makan yang tepat, besar kemungkinan akan terhindar dari hal yang menjadi penyebab pinggul melebar atau kegemukan.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia