PPKM Darurat dinilai kurang efektif bahkan sangat memukul ekonomi rakyat. Program ini terlalu menekankan pembatasan mobilitas masyarakat dan usaha masyarakat daripada menggalakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Hal ini diungkapkan anggota DPRD Provinsi Kepri, Wirya Putra Sar Silalahi. Menurut anggota dewan dari Partai Nasdem ini, mobilitas dan menutup usaha masyarakat itu tidak memaparkan virus kepada orang, bila orang tersebut tetap prokes dengan 3M. Tetapi PPKM itu membuat usaha rakyat sangat terpukul dan memporak-porandakan ekonomi rakyat.

“Seharusnya pemerintah fokus saja, bagaimana mendisiplinkan masyarakat agar menjalankan prokes 3M lebih disiplin. Meningkatkan 3T, agar angka kematian turun dan tetap melaksanakan vaksinasi masif dan cepat,” kata Wirya, Selasa (20/7/2021).

“Jangan terlalu panik dengan angka positif kasus baru, tetapi lebih penting angka kematian per hari. Karena 80% dari kasus positif adalah OTG dan gejala ringan, hampir pasti sembuh. Hanya sekitar 4% yg bergejala berat dan bila treatmentnya bagus, angka kematian bisa diturunkan,” tambahnya.

Vaksinasi, kata Wirya, dapat lebih mengecilkan orang yang bergejala berat. Sebab, apabila orang yang mati dapat diturunkan terus, sampai sangat kecil. Maka, sebesar apapun yg positif tidak lagi jadi masalah. Ini sudah menjadi penyakit biasa.

Menurut Wirya, sebaiknya pemerintah fokus saja bagaimana menjalankan program vaksinasi sebanyak dan secepat mungkin, agar cepat terjadi herd immunity.

Parallel dengan itu, galakkan lagi disiplin 3M (bukan 5M), dan tingkatkan 3T, terutama treatment untuk mereka yang dirawat dirumah sakit, agar dapat mengurangi kematian.

Editor: Parna