Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan Microsoft akan membangun pusat data di Indonesia. Pembicaraan itu merupakan hasil kunjungan kerjanya di Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. F.mohammad wildan/20detik

“Kami menjalankan apa yang menjadi hasil pertemuan Bapak Jokowi dengan Microsoft. Presiden Jokowi menginginkan Microsoft masuk ke Indonesia. Semuanya kami akan bantu, dalam konteks bagaimana aturan diperhatikan dan ditegakkan,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (20/7/2021).

Berdasarkan penelitian International Data Corporation (IDC), proyeksi dampak ekonomi dari investasi Microsoft di Indonesia sampai 2024 adalah penciptaan sumber pendapatan baru bagi Microsoft dan mitra lokal bisnisnya di Indonesia sebesar US$ 6,3 miliar atau sekitar Rp 88,77 triliun (kurs Rp 14.090/US$). Selain itu juga diperkirakan akan ada sekitar 60.000 lapangan kerja baru dan 9.000 lapangan kerja bagi profesional di bidang teknologi informasi.

Bahlil meminta kepada Microsoft agar membuat program kemitraan dengan UMKM. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang (UU) No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK). Seluruh proses perizinan investasi yang dilakukan melalui sistem OSS dan perizinan di daerah, nantinya keseluruhan akan dibantu oleh Kementerian Investasi/BKPM.

“Sesuai perintah UU CK, setiap investasi harus ada kolaborasi dengan pengusaha daerah, tapi yang profesional. Jadi setiap investasi yang masuk betul-betul memberikan dampak dan bermanfaat,” tutur Bahlil.

Vice President of Azure Global-Microsoft, Mark Jacobsohn menyebut pihaknya telah berkomitmen dalam jangka panjang untuk pertumbuhan Indonesia. Inisiatif yang dicanangkan di Indonesia dengan tema ‘Berdayakan Ekonomi Digital Indonesia’ disebut akan merangkul berbagai pihak seperti pelayanan publik, pengembang (developer) dan ekosistem startup.

“Kami berekspansi dengan cepat di wilayah Indonesia. Kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, tentunya dari pemerintah Indonesia dan ketersediaan infrastruktur pendukung untuk mensukseskan investasi di Indonesia,” ungkap pria yang akrab disapa Jake ini.

Sebagai informasi, Microsoft adalah sebuah perusahaan multinasional AS yang berkantor pusat di Redmond, Washington. Microsoft telah hadir di Indonesia selama 26 tahun, dengan mempekerjakan lebih dari 150 karyawan dan 7.000 mitra di seluruh Indonesia.

Editor: Nul

Sumber: detiknews