Terdeteksinya 3 dari 4 mutasi corona yang termasuk Variant of Concern (VoC) di Indonesia saat ini perlu diwaspadai. Sebab, ketiganya punya karakteristik tersendiri yang cukup berbahaya, salah satunya yaitu menyebabkan banyak pasien harus dirawat di rumah sakit.
Baru-baru ini, hasil studi dari Inggris menemukan bahwa varian B.1.617.2 dari India atau yang sekarang disebut “Delta” menyebabkan peningkatan risiko rawat inap 2,61 kali lebih tinggi. Varian yang pertama kali ditemukan di India ini perlu diwaspadai karena juga telah ditemukan di Indonesia.
“Risiko rawat inap yang dimaksud adalah risiko orang yang terkena COVID-19 untuk dirawat inap di rumah sakit. Angka 2,61 kali lebih tinggi tersebut berasal dari perbandingan antara risiko rawat inap antara orang yang terinfeksi oleh varian B.1.617.2 (delta) dengan B.1.1.7 (alpha),” jelas Kandidat PhD di bidang kedokteran Kobe University dr. Adam Prabata melalui pesan singkat, Selasa (8/6).
dr. Adam menjelaskan, studi tersebut membandingkan kemungkinan seseorang untuk dirawat inap bila terinfeksi dengan varian B.1.617.2 (delta) dibandingkan dengan bila terinfeksi dengan varian B.1.1.7 (alpha) yang diketahui pertama kali di Inggris.
Risiko rawat inap yang lebih tinggi ini juga memungkinkan peningkatan risiko sakit berat yang membutuhkan alat bantu napas atau ventilator. Ini berarti juga bisa meningkatkan kemungkinan angka kematian yang lebih tinggi.
” Varian-varian tersebut punya karakteristik sendiri yang membuat mereka dianggap berbahaya. B.1.617.2 ini meningkatkan penularan dan risiko rawat inap, serta dicurigai bisa menurunkan efektivitas vaksin,” jelas dr. Adam.
Walau belum ada penelitian lebih lanjut, lonjakan kasus yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia saat ini bisa saja disebabkan oleh varian-varian tersebut.
“Varian B.1.1.7 yang juga sudah masuk Indonesia juga sudah terbukti meningkatkan penularan dibandingkan mayoritas varian. Namun untuk mengetahui hal tersebut, dibutuhkan pemeriksaan genome sequencing yang lebih masif di Indonesia,” tuturnya.
Varian India di Indonesia
Sejauh ini sudah ada 59 kasus terdeteksi sebagai VoC. 32 di antaranya merupakan varian India.
Yang terbanyak terdeteksi di Cilacap. Yakni 14 ABK asal Filipina yang pernah singgah di India.
Menkes Budi Gunadi Sadikin pun mengimbau masyarakat selalu waspada. Tertib protokol kesehatan, termasuk bagi yang sudah divaksin.
Editor : Aron
Sumber : kumparan