Sebagian orang mungkin tak bisa work from home (WFH) dan harus bekerja langsung di meja kerja. Meski pemerintah sudah mengeluarkan syarat ketat untuk bekerja di kantor, namun risiko penularan Covid-19 tetap ada.

Belum lama ini, klaster perkantoran di DKI Jakarta juga dikabarkan meningkat. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, peningkatan klaster perkantoran mungkin disebabkan karena euforia vaksinasi Covid-19. Hal itu ia sampaikan mengingat sebagian kasus Covid-19 di perkantoran terjadi di kantor yang penghuninya sudah menerima vaksinasi.

“Sekalipun ada vaksinasi jangan sampai hadirnya vaksinasi justru membuat kita lengah, lupa, sebaliknya semakin meningkatnya vaksinasi justru kita semakin mengetatkan protokol kesehatan,” kata Riza belum lama ini.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan, peningkatan klaster kantor bisa terjadi karena tindakan yang tidak disadari. Tindakan-tindakan ini biasanya dianggap sepele namun berbahaya karena bisa berpotensi menularkan virus Covid-19.

“Sebenarnya ada banyak cara menghindari penularan Covid-19, tapi kadang beberapa saat kadang orang lengah di kantor,” kata Agus, dalam dalam diskusi daring ‘Klaster Perkantoran Meningkat Kembali, Apa yang Harus Dilakukan?,’Rabu (5/4).

-Berkerumun ambil takjil

Saat bulan Ramadan, beberapa kantor mungkin menyediakan takjil untuk karyawan yang berbuka puasa. Menjelang buka puasa, bisa saja terjadi kerumunan saat mengambil takjil, atau bahkan orang-orang makan takjil sambil berdekatan.

Agus mengatakan, meski Anda mungkin hanya membuka masker sebentar, namun penularan Covid-19 tetap bisa terjadi. Orang yang membuka masker bisa mengeluarkan droplet atau airbone yang mungkin mengandung virus Covid-19. Virus itu kemudian menyebar di ruangan kantor dan akan menulari sejawat-sejawat Anda. Hal ini diperburuk dengan sirkulasi udara di kantor yang tidak mengalir dengan baik.

“Sebenarnya ini yang mesti dihindari. Mau buka puasa bersama atau makan bersama ini dihindari. Orang gak tahu satu sama lain apa dia OTG apa gimana. Ketika di kantor dan buka puasa maka buka puasa di meja sendiri-sendiri. Gak perlu dalam satu ruangan juga,” kata Agus.

-Memesan makan siang

Anda tak punya waktu untuk menyiapkan makan siang dan cenderung memilih memesan makanan dari luar. Hal ini bisa menjadi penyebab penularan Covid-19 tanpa Anda sadari.

Memesan makanan dari luar bisa menularkan virus corona karena Anda tak bisa menjamin kebersihan dan keamanan makanan yang Anda pilih. Apakah makanan tersebut higienis? Apa proses pengemasannya sudah sesuai protokol Covid-19? Apa jasa pengiriman yang Anda pilih sudah dipastikan aman dari Covid-19?

Belum lagi, makan siang di kantor bersama rekan-rekan membuat kemungkinan penularan jadi lebih tinggi. Saat makan, orang akan membuka masker dan cenderung bercakap-cakap dengan rekan-rekannya. Hal ini akan meningkatkan risiko penularan Covid-19 di kantor.

“Oleh karena itu imbauannya makan siang jaga jarak, makan di meja masing-masing, menghindari memesan makanan, dan membawa makanan dari rumah,” ujar Agus.

-Memaksakan diri ke kantor

Sebenarnya Anda sedang tidak enak badan, namun tak ada gejala Covid-19 yang dirasakan. Anda juga sudah divaksin Covid-19 dan berpikir tak mungkin tertular.

Anda mungkin berpikir gejala sakit yang dirasakan hanya masuk angin, atau alergi debu sehingga hidung sedikit berair, lalu Anda memutuskan pergi ke kantor.

Tindakan ini mungkin tanpa disadari bisa jadi penyebab penularan Covid-19 di perkantoran. Kondisi tubuh yang tidak bugar sangat rawan terserang Covid-19. Mungkin penularan terjadi ketika di perjalanan tanpa Anda sadari, kemudian Anda menularkannya kepada teman-teman kantor.

Agus mengatakan, agar terhindar dari kondisi demikian sebaiknya tidak pergi ke kantor saat kondisi tidak sehat. Jika Anda merasa bisa bekerja, maka sebaiknya WFH.

“Meski dia sudah divaksin, dia bisa tertular, siapapun itu. Begitu juga ketika ke kantor, karyawan sudah divaksin dan percaya diri terlindung dari Covid-19, tapi suatu saat dia gak enak badan dan tetap ke kantor, ini rentan tertular dan menularkan Covid-19,” tuturnya.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia