Ada kekhawatiran dari pengusaha dan juga banyak warga agar Indonesia tidak bernasib seperti India. Dimana angka penyebaran Covid – 19 kembali meningkat.

Adanya larangan mudik dianggap pelaku usaha tepat untuk mencegah apa yang terjadi seperti di India. Tapi di sisi lain juga masih menjadi sentimen negatif untuk pertumbuhan ekonomi ke depan.

“Langkah ini tepat adanya larangan mudik, kita tidak mau seperti India, ini bisa jadi bahaya kalau ada peningkatan Covid – 19 lagi,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Kamdani kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/5/2021).

Pemulihan ekonomi juga masih tergantung dari kesuksesan vaksinasi, yang sampai saat ini menurut Hemat Shinta sudah 20 juta penduduk tervaksin. Masih jauh dari mencapai herd immunity.

“Tapi perlu di akselerasi supaya tercipta herd immunity,” jelasnya.

CEO Sintesa Group ini juga melihat pada kuartal II ini masih optimistis selama pengendalian Covid – 19 masih bisa dilakukan. Daya beli dan produktivitas juga mulai ada tanda – tanda naik walaupun belum. Normal. Ekonomi global juga sudah membaik khususnya Amerika dan China yang menjadi pasar utama ekspor komoditas Indonesia.

Perbaikan konsumsi kelas menengah, normalisasi kinerja sektor riil yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi selain ekspor impor. Adanya Pandemi masih menjadi masalah utama ekonomi Indonesia tumbuh, dimana mobilisasi masyarakat juga masih terbatas.

Editor : Aron
Sumber : cnbcindonesia