Vaksin Corona AstraZeneca ditangguhkan di beberapa negara Eropa terkait laporan pembekuan darah usai penyuntikan. Perusahaan yang memproduksinya buka suara, menyebut tidak ada bukti vaksinnya memicu pembekuan darah.

“Kajian hati-hati terhadap seluruh data keamanan yang ada pada lebih dari 17 juta penerima vaksin di Uni Eropa dan Inggris dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca menunjukkan tidak ada bukti peningkatan risiko embolisme paru, deep vein thrombosis atau thrombocytopenia, pada kelompok umur manapun, gender, batch, maupun negara tertentu,” sebut AstraZeneca dikutip dari Reuters, Senin (15/3/2021).

Otoritas Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belanda telah menangguhkan penggunaan vaksin ini terkait isu pembekuan darah. Sementara itu Austria menghentikan batch vaksin AstraZeneca pekan lalu sembari menyelidiki kasus kematian karena gangguan pembekuan darah.

Badan obat Eropa (EMA) mengatakan tidak ada indikasi bahwa berbagai kejadian tersebut disebabkan oleh vaksinasi. Pernyataan ini disampaikan juga oleh organisasi kesehatan dunia Jumat lalu.

Indonesia termasuk salah satu negara yang akan menggunakan vaksin AstraZeneca. Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin ini telah tiba di tanah air pada 8 Maret 2021 melalui Fasilitas COVAX. Satgas penanganan COVID-19 memastikan belum ada rencana penundaan.

“Faktanya lebih dari 10 juta vaksin AstraZeneca yang telah digunakan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru ataupun trombosis vena dalam golongan usia, jenis kelamin, dan golongan lainnya di negara yang menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca,” kata juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito.

Editor : Aron
Sumber : detik