Demi menekan penyebaran Covid-19, pihak berwenang di ibu kota Korea Selatan, Seoul, telah memasang serangkaian halte bus berpanel kaca yang dapat memindai suhu penumpang dan menolak masuk siapa pun yang terdeteksi mengalami demam.

Sepuluh halte bus bertenaga surya itu telah didirikan di sepanjang rute bus utama di distrik Seongdong di pusat kota, kata pemerintah distrik dalam sebuah resminya pernyataannya.

Bangunan yang disebut “halte bus pintar” ini memiliki beberapa fitur untuk menghentikan orang yang terinfeksi virus Corona agar tidak menyebarkannya ke orang lain.

Halte bus juga memiliki AC, WiFi gratis, stasiun pengisian daya, bahkan penumpang bisa santai menunggu armada sembari mendengarkan musik terapeutik.

Sementara virus penyakit menyebar lebih mudah di dalam ruangan daripada di luar ruangan, musim panas di Seoul bisa jadi ekstrem.

Jeong Mi-rang, seorang pejabat distrik Seongdong, mengatakan pihak berwenang ingin menciptakan “lingkungan di mana orang dapat melarikan diri dari cuaca yang terik dan hujan deras sambil mencegah infeksi virus.”

“Sangat ideal bagi orang untuk menghindari ruang kecil tertutup di tengah pandemi virus corona,” kata Jeong.

“Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kita harus hidup dengannya untuk sementara waktu, jadi kami perlu menemukan cara untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dalam menghadapi situasi saat ini.”

Sepuluh tempat penampungan menelan biaya sekitar US$1,01 juta dan pemerintah distrik berencana untuk membangun lebih banyak lagi halte bus, kata Jeong.

A man (R) checks his temperature in front of a thermal imaging camera to enter a shelter booth designed to protect passengers from monsoon rains, summer heat and the COVID-19 coronavirus, at a bus stop in Seoul on August 12, 2020. - Automatic temperature checks before entry, sliding doors and an air-conditioning system equipped with ultraviolet disinfection lamps -- welcome to high-tech South Korea's latest front in the battle against coronavirus: the bus shelter. (Photo by Jung Yeon-je / AFP)Calon penumpang sebelum masuk halte steril di Seoul, Korea Selatan. (AFP/JUNG YEON-JE)

Pemerintah Korea Selatan masih terus berjuang melawan Covid-19.

Hingga saat ini, negara berpenduduk lebih dari 50 juta orang telah mengkonfirmasi kurang dari 88.516 kasus dan 1.581 kasus kematian, menurut penghitungan global Universitas Johns Hopkins.

Pakar kesehatan masyarakat memuji terobosan signifikan Korea Selatan dalam melakukan tes virus Corona dan pelacakan kontak, sekaligus kampanye pemakaian masker dan mempraktikkan protokol kesehatan.

Negara Ginseng plus K-pop ini juga dengan cepat menerapkan solusi inovatif untuk banyak masalah yang disebabkan oleh pandemi.

Kota Goyang adalah salah satu tempat pertama di dunia yang melakukan pengujian virus Corona drive-thru.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia