Memakai masker merupakan salah satu tindak pencegahan dari infeksi virus corona. Namun, ternyata memakai satu masker saja belum cukup.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) di AS, orang dianjurkan untuk memakai masker secara dobel. Anjuran ini diberikan setelah para penelitinya melakukan eksperimen terbaru, yang dilaporkan secara resmi di situs web mereka, Rabu (10/2). Dalam eksperimennya, CDC menilai ada dua cara meningkatkan performa masker agar lebih baik mencegah paparan virus corona.
Cara pertama adalah dengan memasang masker kain setelah memakai masker medis. Lalu, berikutnya adalah dengan mengikat simpul telinga masker prosedur medis dan kemudian menyelipkan dan meratakan bahan ekstra di dekat wajah. Kedua cara tersebut dimaksudkan untuk menutup celah yang masih terbuka saat memakai masker.
“Setiap modifikasi secara substansial meningkatkan kontrol sumber dan mengurangi paparan pemakainya,” kata CDC dalam laporan mereka.
“Eksperimen ini menyoroti pentingnya kesesuaian untuk memaksimalkan performa masker. Ada beberapa cara sederhana untuk mencapai kesesuaian masker yang lebih baik agar lebih efektif memperlambat penyebaran COVID-19.”
Riset Anjurkan Pakai Masker Dobel untuk Cegah Covid, Ini Alasannya (1)
Pakai masker dobel dan diikat bisa kurangi paparan batuk hingga 95 persen. Foto: CDC
Laporan terbaru dari CDC ini datang sebulan setelah Anthony Fauci, salah satu spesialis penyakit menular terkemuka di AS, mengatakan bahwa menggunakan masker dobel adalah hal yang “masuk akal” agar efektif mencegah paparan virus corona.
Menurut percobaan yang dilakukan oleh CDC, masker bedah tiga lapis yang tidak diikat simpul dapat memblokir 42 persen partikel batuk, dan masker kain tiga lapis memblokir 44,3 persen partikel. Saat digunakan bersamaan, keduanya bisa menyumbat partikel masuk sebesar 92,5 persen.
Dalam percobaan kedua, CDC juga mendemonstrasikan bagaimana perpaduan memakai masker dobel dan mengikat tali masker bedah dapat mengurangi secara drastis paparan batuk.
Dalam skenario pertama, peneliti menguji coba tingkat paparan batuk dari orang yang memakai masker ganda dan masker medis yang diikat kepada orang penerima yang tidak memakai masker. Ilmuwan menemukan, masker ganda bisa mengurangi paparan batuk ke si penerima sebesar 82 persen, sedangkan masker medis yang diikat mengurangi paparan batuk ke si penerima cuma 62 persen.
Dalam skenario kedua, peneliti menguji coba paparan batuk dari orang yang tidak memakai masker kepada orang yang pakai masker ganda dan yang mengikat tali. Periset menemukan, paparan batu kepada orang yang pakai masker ganda berkurang sebesar 83 persen, sementara paparan ke orang yang pakai masker bedah dengan diikat cuma 64,5 persen.
Namun, kombinasi memakai masker dobel dan mengikat tali masker medis bakal lebih mujarab kalau dipakai bersamaan. Peneliti bilang, ketika dua orang memakai masker dobel dan mengikat tali masker medisnya, tingkat paparan partikel bakal berkurang hingga 95 persen jika salah satu dari mereka batuk.
Selain memakai penutup wajah yang tepat, temuan CDC menegaskan bahwa menjaga jarak secara fisik, menghindari keramaian dan ruang dalam ruangan yang berventilasi buruk, dan kebersihan tangan yang baik tetap penting.
“Kami tahu bahwa penyamaran universal berfungsi,” kata John T. Brooks, petugas medis di CDC, dikutip The Washington Post. “Dan sekarang varian (baru) ini beredar … apa pun yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan kesesuaian masker agar bekerja lebih baik, semakin cepat kami dapat mengakhiri pandemi ini.”
Dalam laporannya, peneliti mencatat bahwa eksperimen mereka tidak dimaksudkan untuk menggeneralisir efektivitas semua masker kain dan masker medis. Penelitian mereka juga hanya berfokus pada kombinasi masker kain dan masker medis.
Selain itu, peneliti mengingatkan kalau memakai masker ganda dapat menghalangi pernapasan atau menghalangi penglihatan perifer untuk beberapa pemakai. Mengikat simpul masker medis pun bisa bisa membuat masker tidak lagi menutupi sepenuhnya hidung maupun mulut orang dengan wajah yang lebih besar.
Editor : Parna
Sumber : kumparan