BMKG masih terus melakukan monitoring terhadap gempa yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat. Tercatat hingga Minggu (17/1), sudah ada 37 kali gempa susulan.
“Hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas gempa di Majene dan Mamuju sejak 14-17 Januari 2021 pukul 19.00 WIB, tercatat sebanyak 37 kali gempa,” kata Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya.
Sejauh ini, jumlah korban tewas akibat gempa di Sulbar mencapai 73 orang. Sedangkan korban luka mencapai 554 orang.
Sebelumnya, hingga Sabtu (16/1) BMKG telah mencatat 32 kali gempa susulan di Sulbar dan sekitarnya.
Daryono menuturkan, produktivitas gempa susulan di Majene sangat rendah (lack of aftershocks). Hal ini dianggap kurang lazim karena gempa kuat di kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dengan magnitudo 6,1 harusnya diikuti banyak aktivitas gempa susulan.
Tak lazimnya gempa susulan setelah gempa kuat itu diduga terjadi karena adanya proses disipasi. Yakni kondisi di mana medan tegangan di zona gempa sudah habis sehingga kondisi tektonik kemudian menjadi stabil dan kembali normal.
BMKG Catat 37 Kali Gempa Susulan di Majene hingga Minggu Pukul 19.00 WIB (1)
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
Daryono menduga kemungkinan terjadinya gempa signifikan karena masih tersimpan medan tegangan yang belum rilis.
“Fenomena ini membuat kita menaruh curiga, sehingga lebih baik kita patut waspada,” kata dia.
Menurut Daryono, perilaku gempa memang sulit diprediksi dan menyimpan banyak ketidakpastian. Karenanya, kajian gempa masih bersifat spasial dan temporal.
Editor : Aron
Sumber : kumparan